Tren Bullish Bitcoin Berlanjut: Arus Masuk Institusional Kian Deras, Harga Siap Tembus Rekor

Sentimen bullish terhadap Bitcoin tampaknya masih jauh dari kata usai. Momentum penguatan harga justru diprediksi akan terus berlanjut seiring dengan derasnya aliran dana dari investor institusional yang mulai kembali masuk ke pasar kripto secara signifikan.

Ada indikasikan bahwa lonjakan permintaan dari kalangan institusi berpotensi mendorong harga Bitcoin menembus level resistance di sekitar USD 120.811, sekaligus membuka jalan menuju puncak harga sebelumnya.

Akselerasi Likuiditas Baru Terlihat dari Data On-Chain

Berdasarkan data on-chain sejak Juli 2024, terlihat pola stabil dalam arus masuk investor baru ke dalam ekosistem kripto. Fenomena ini menunjukkan bahwa sedang terjadi akumulasi institusional berkelanjutan, namun belum menunjukkan tanda-tanda overheat. Artinya, sentimen positif jangka menengah tetap terjaga dan didukung oleh likuiditas segar.

Kebangkitan Dana Institusional Jadi Sinyal Kuat

Laporan terbaru dari Financial News menyoroti langkah Syz Capital yang kembali meluncurkan BTC Alpha Fund dengan target pengumpulan sebesar 2.000 BTC atau setara dengan lebih dari USD 200 juta. Hingga saat ini, dana tersebut telah mengamankan komitmen sekitar 1.800 BTC dari family office, institusi korporat, hingga yayasan berbasis kripto.

Di sisi lain, perusahaan publik terkemuka MicroStrategy (MSTR.O) melaporkan laba bersih sebesar USD 9,97 miliar untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2025, yang didorong oleh kenaikan nilai wajar aset digitalnya sebesar USD 14 miliar. Hingga akhir Juni, MicroStrategy tercatat menguasai 597.325 BTC, dengan harga beli rata-rata USD 70.982, jauh di bawah harga pasar terkini di kisaran USD 116.600.

Prediksi Harga: Target Baru Bisa Capai USD 200.000

Analis dari CoinCentral dan beberapa lembaga riset lainnya memperkirakan bahwa Bitcoin berpeluang besar mencetak breakout baru apabila mampu menembus zona resistance kritis di rentang USD 116.000–118.000 dengan didukung oleh peningkatan volume perdagangan ETF. Dalam skenario tersebut, proyeksi harga berikutnya terbuka menuju level USD 130.000 hingga USD 140.000, bahkan dalam skenario ekstrem bisa menyentuh USD 150.000–200.000 di akhir tahun.
 

Laporan dari Bernstein turut memperkuat prediksi tersebut, menyebut bahwa dalam kondisi pasar yang kondusif, Bitcoin berpotensi menembus USD 200.000 pada 2025. Sementara itu, riset dari Global X ETF memperkirakan potensi lonjakan hingga 45% dari level saat ini (USD 109.000) menuju USD 200.000 dalam waktu 12 bulan, seiring aliran dana institusi yang semakin kuat dan dukungan regulasi dari Amerika Serikat.
 

Fundamental Makro dan Regulasi Semakin Solid

Beberapa faktor fundamental turut menopang tren penguatan ini, termasuk kebijakan moneter The Fed, penurunan angka inflasi, serta kemajuan regulasi digital asset seperti GENIUS Act dan pembentukan Working Group on Digital Asset Markets. Semua ini menciptakan ekosistem yang lebih stabil bagi investor institusional.
 

Tak hanya itu, aliran dana ke produk ETF Bitcoin spot juga menunjukkan rekor tertinggi. ETF milik BlackRock (IBIT) dan Fidelity (FBTC) mencatatkan arus masuk gabungan lebih dari USD 1,3 miliar dalam satu hari, menggarisbawahi daya tarik tinggi Bitcoin sebagai aset institusional.

Dengan dukungan dari investor institusional, lonjakan arus masuk ke ETF, serta lingkungan makroekonomi dan regulasi yang semakin kondusif, Bitcoin kini berada pada jalur yang menjanjikan untuk mencetak rekor harga baru. Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin level USD 150.000 hingga USD 200.000 akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat.