Beijing dengan tegas mengkritik kebijakan tarif tambahan yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap produk impor dari China.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Minggu (2/2/2025), Kementerian Perdagangan China menyatakan ketidakpuasannya terhadap langkah yang diambil Washington dan menegaskan akan mengambil langkah balasan untuk melindungi kepentingan ekonomi negara.

"Kami sangat tidak puas dengan keputusan ini dan dengan tegas menentangnya," demikian pernyataan resmi Kementerian Perdagangan China, sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia pada Minggu (11/2).

Sehari sebelumnya, Trump mengumumkan penerapan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap impor dari China, di luar bea masuk yang telah diberlakukan sebelumnya. Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi Amerika Serikat dalam menghadapi mitra dagang utamanya.

Sebagai tanggapan, China berencana mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dengan menilai bahwa kebijakan tarif sepihak yang diterapkan AS merupakan pelanggaran serius terhadap aturan perdagangan internasional. Beijing juga menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak akan menyelesaikan masalah ekonomi AS, melainkan justru memperburuk hubungan perdagangan antara kedua negara.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa perang dagang dan kebijakan tarif tidak akan membawa keuntungan bagi pihak mana pun.

"Penerapan tarif tambahan bukanlah langkah yang konstruktif. Kebijakan ini tidak hanya merugikan perdagangan, tetapi juga berpotensi merusak kerja sama bilateral dalam berbagai sektor, termasuk upaya pengendalian narkoba," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari Liputan6.com.