
Investasi Digital
Gila! Harga Emas Antam Naik Rp 1 Juta dalam 2,5 Tahun, Lonjakan Tertinggi!
/index.php/news/detail/berita_terkini/mengapa-bank-di-indonesia-berbondong-bondong-menutup-atm
Berita Terkini - Diposting pada 10 June 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Sejumlah bank di Indonesia mengurangi jumlah mesin ATM yang tersebar di berbagai lokasi. Hal ini tercatat dalam Laporan Surveillance Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Laporan tersebut mengungkapkan bahwa jaringan kantor bank umum konvensional di seluruh Indonesia tersisa 115.539 unit pada triwulan IV-2023, berkurang sebanyak 4.676 unit.
Jaringan kantor perbankan paling banyak masih didominasi oleh terminal perbankan elektronik (ATM/CDM/CRM) dengan total 91.412 unit, menyusut 1.417 unit dari setahun sebelumnya yang berjumlah 92.829 unit.
Apa yang menyebabkan penurunan jumlah mesin ATM yang membantu nasabah menarik dananya ini?
Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo menjelaskan bahwa penurunan jumlah jaringan kantor bank, terutama ATM, juga terjadi di negara lain.
"Penyebab fenomena ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Salah satunya adalah pergeseran transaksi ke layanan digital seperti mobile banking dan aplikasi yang mudah digunakan dan diakses dari berbagai tempat pilihan nasabah," kata Arianto saat dihubungi CNBC Indonesia, Minggu (9/6/2024).
Selain itu, biaya investasi dan perawatan mesin ATM yang relatif tinggi juga menjadi faktor. Dari sudut pandang nasabah, Arianto menyebut adanya kebiasaan baru dalam menggunakan mobile banking dan aplikasi untuk transaksi keuangan.
"Penurunan jumlah mesin ATM di Indonesia merupakan fenomena kompleks dengan berbagai faktor mendasari. Baik dari sudut pandang bank maupun nasabah, terdapat alasan logis dan strategis di balik tren ini," tambahnya.
Namun, Arianto menekankan bahwa ATM masih menjadi layanan penting bagi banyak nasabah, terutama di daerah yang belum memiliki akses internet memadai.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar bank terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan nasabah, dengan tetap menyediakan layanan ATM yang aman, mudah diakses, dan memenuhi kebutuhan di era digital ini.
"Pada akhirnya, akan tercipta keseimbangan baru antara penggunaan layanan digital penuh, ATM, dan gerai cabang fisik," pungkas Arianto.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.