Dominasi Nikel Indonesia Tak Terbantahkan: Australia dan Prancis Menyerah

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 29 February 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Produsen nikel murah di Indonesia  akan menyingkirkan pesaingnya di tahun-tahun mendatang. Christelle Borries, kepala perusahaan pertambangan Prancis Eramet,  mengatakan hal ini akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen logam terkemuka di dunia untuk baterai kendaraan listrik.

 

Mengutip laporan Financial Times, Borys mengatakan Indonesia kemungkinan akan memproduksi lebih dari tiga perempat nikel murni terbaik dunia dalam lima tahun ke depan. Hal ini akan berdampak serius bagi pesaing di negara lain. “Ini akan membuat sebagian besar pemain tradisional lama tidak kompetitif secara struktural  di masa depan,” kata Borys kepada Financial Times,  Rabu (28 Februari 2024). “Beberapa industri [nikel] di negara lain akan hilang atau disubsidi oleh pemerintah.” 


Dia menambahkan, tambang yang tidak kompetitif di tempat lain akan ditutup. Borys tidak berpikir banyak pemerintah akan memutuskan untuk mensubsidi produksi skala besar dengan biaya tinggi hanya untuk bersaing dengan produksi nikel Indonesia. 

 

Perubahan besar di pasar dan turunnya harga nikel  berdampak pada perusahaan pertambangan seperti BHP, IGO dan First Quantum. Ketiga perusahaan tersebut telah mengurangi produksi dan menutup tambang di Australia Barat. Eramet sendiri mendapat manfaat dari hal ini, namun juga terkena dampaknya. Perusahaan Perancis ini mengoperasikan salah satu tambang nikel terbesar di dunia, Weda Bay di Indonesia, dan juga memiliki  tambang di Kaledonia Baru melalui anak perusahaannya Société le Nickel (SLN). 

 

Komentar Borries muncul ketika Eramet berselisih dengan pemerintah Perancis, yang memiliki 27% saham perusahaan tersebut, mengenai cara menyelesaikan pabrik nikel SLN yang merugi. Namun, Eramet menolak pendanaan lebih lanjut. 
Kini, ketika krisis pasar nikel memburuk, perusahaan pertambangan Swiss Glencore mengumumkan rencana untuk menjual sahamnya di proyek Coniambo di Kaledonia Baru. Ini karena perusahaan telah merugi atas aset tersebut selama lebih dari satu dekade.

 

Sementara itu, perusahaan perdagangan komoditas Trafigura juga sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Prancis mengenai Prony Resources, produsen nikel terbesar ketiga di kawasan itu. Borys mengatakan Eramet akan terus mengoperasikan tambang tersebut untuk saat ini, namun "tidak akan mempertimbangkan" investasi nikel lainnya di Kaledonia Baru, termasuk penyelamatan Coniambo. 

 

Setelah kenaikan harga selama dua tahun, harga nikel turun lebih dari 30%  tahun lalu menjadi $17.462 per ton. Hanya sedikit yang percaya bahwa jika perusahaan Tiongkok terus berinvestasi pada sumber daya alam Indonesia, kelebihan pasokan akan hilang dalam waktu dekat.

 

“Ada tantangan struktural serius yang timbul dari nikel di Indonesia,” kata Duncan Wanblad, CEO Anglo American, yang mengoperasikan tambang nikel di Brasil. “Hal ini tentunya memberikan tekanan biaya pada sebagian besar perusahaan feronikel lain yang ada di dunia saat ini.” 

 

Eramet pekan lalu melaporkan penurunan laba bersih sebesar 85% pada tahun 2023 menjadi 109 juta euro, termasuk penurunan nilai SLN sebesar 218 juta euro. Di Kaledonia Baru, pemerintahan Emmanuel Macron punya alasan untuk mencoba menyelamatkan industri ini. Perancis berupaya mengurangi ketergantungan industri otomotifnya pada Indonesia dan Tiongkok untuk pasokan strategis dan menghindari gejolak di kawasan yang ingin merdeka. 

 

Namun pemerintah Perancis juga berada di bawah tekanan untuk memotong pengeluaran dan menghilangkan penawaran tunai kecuali perusahaan melakukan intervensi sendiri. Borys merekomendasikan agar Kaledonia Baru  bersiap menghadapi kontraksi industri nikel dengan menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata dan pertanian. 

 

“Sejujurnya, kami dulu terlalu bergantung pada uang receh karena ini adalah cara mudah untuk menghasilkan uang,” katanya. Dia menambahkan, wilayah tersebut bisa menjadi “zona pertambangan” dengan menutup smelter yang menguntungkan dan meninggalkan tambang yang menguntungkan.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.