DIGIVESTASI - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, angkat bicara mengenai kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi utang negara Indonesia. Sri Mulyani menegaskan bahwa utang pemerintah masih dalam kondisi aman.

"SBN itu 87,9% dari total utang pemerintah dibandingkan pinjaman yang hanya 12,1%. Dengan menggunakan SBN, tidak ada masalah besar," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis 6 Juni 2024.

Sri Mulyani menekankan bahwa utang jatuh tempo tidak menjadi masalah selama persepsi terhadap APBN, kondisi ekonomi, dan situasi politik Indonesia tetap stabil.

"Jika negara ini tetap kredibel, APBN baik, kondisi ekonomi baik, dan situasi politik stabil, maka risiko revolving sangat kecil," jelas Sri Mulyani.

Saat ini, utang pemerintah mencapai Rp8.338 triliun per April 2024, naik dari Rp8.262 triliun pada bulan sebelumnya.

Posisi utang yang relatif baik juga tercermin dari rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Per April 2024, rasio utang Indonesia terhadap PDB tercatat sebesar 36,5%, setara dengan Rp8,338 triliun dari PDB yang mencapai Rp22.830 triliun.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita