Saham Bank Mandiri (BMRI) Mencetak Rekor Baru di Angka Rp. 6.425: Apa yang Menjadi Penyebabnya?

Berita Terkini - Diposting pada 06 January 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Emiten bank dengan kapitalisasi pasar terbesar kelima di bursa, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), berkali-kali ditutup dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada  Jumat (5/1/2024). 
Hingga akhir perdagangan hari ini, saham BMRI menguat 1,18% ke  harga Rp 6.425/unit. Di penghujung sesi perdagangan hari ini, menjadi rekor tertinggi baru sepanjang masa  (ATH) setelah stock split. Sedangkan ATH terbaru BMRI dicetak  kemarin dengan harga Rp 6.350/unit.

 

Saham BMRI berhasil melonjak dan mencetak rekor tertinggi baru hari ini berkat potensi keuntungan dari January Effect  tahun ini. Sederhananya, January effect adalah istilah untuk tren kenaikan pasar saham di bulan Januari. 
Pada bulan Januari, setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir, probabilitas penguatan BMRI mencapai 80%, dengan rata-rata kenaikan bulanan di bulan Januari mencapai 2,27%. Dengan demikian, penguatan kegiatan BMRI tidak menutup kemungkinan akan terus berlanjut.  

 

Selain itu, hebohnya saham BMRI juga muncul dalam rangka optimisme pasar bahwa era suku bunga tinggi akan berakhir pada tahun ini. Dalam risalah pertemuan bank sentral AS pada bulan Desember 2023 dengan Federal Reserve  yang dirilis pada hari Rabu, mayoritas pejabat  Fed mempertanyakan apakah kebijakan mereka “kemungkinan saat ini berada pada level tertinggi atau mendekati level tertinggi.”

 

Hal ini sejalan dengan melambatnya inflasi dan dampak kenaikan suku bunga tampaknya berjalan sesuai perkiraan. 
Pasar optimis bahwa The Fed akan dapat mulai memangkas suku bunga acuan setidaknya pada bulan Maret 2024. Berdasarkan alat FedWatch CMEGroup,  pelaku pasar memperkirakan peluang  penurunan suku bunga sebesar 25% basis poin (bp) sebesar 67%. 

 

Selain itu, dot plot artikel tersebut menunjukkan bahwa para pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga selama tiga tahun ke depan akan membawa inflasi kembali ke target  2%. 
“Dalam perkiraan mereka, semua peserta menunjuk pada prospek inflasi yang membaik. “Perkiraan dasar menunjukkan bahwa penurunan suku bunga  akan tepat dilakukan pada akhir tahun 2024,” tulis FOMC. 
Selain itu, sentimen menjelang tahun politik atau menjelang pemilu 2024 yang  tinggal sebulan lagi juga mendukung saham-saham perbankan, terutama bank-bank besar, termasuk  saham BMRI. 

 

Memang benar, peredaran mata uang  cenderung meningkat  menjelang pemilu, dan hal ini dapat menguntungkan bank. 
Faktanya, sentimen yang didorong oleh reli saham BMRI  hari ini didukung oleh membaiknya kinerja anak-anak perusahaan BMRI dan prospek hasil keuangan tahunan BMRI pada tahun 2023 yang akan mencatatkan rekor.  

 

Manajemen Bank Mandiri mencatat  penyaluran kredit konsumer semakin aktif. Sejak September 2023, penyaluran kredit konsumer Bank Mandiri  tumbuh kurang lebih 11% dengan kualitas kredit tetap terjaga pada tingkat optimal. 
Sekretaris Perusahaan Perbankan Mandiri Ali Usman optimistis kredit konsumer akan tumbuh lebih baik di tahun 2024 melalui serangkaian strategi  menggarap ekosistem bisnis derivatif nasabah Wholesale Bank Mandiri yang menjadi kekuatan utama operasional Bank Mandiri.

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.