
Saham News
Dividen ANTM & PTBA Segera Cair? Ini Jadwal dan Potensinya
/index.php/news/detail/bisnis_ekonomi/badan-pangan-peringatkan-dalam-setahun-beras-ri-lenyap-hingga-85
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 08 October 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terkait surplus beras tahun ini yang jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2023. Peringatan ini disampaikannya saat memaparkan proyeksi neraca pangan nasional untuk periode Januari-Desember 2024 dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024 dan Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional yang diselenggarakan oleh Kemendagri pada Senin (7/10/2024).
Menurut Sarwo Edhy, berdasarkan neraca pangan yang dihitung, stok pangan hingga akhir tahun 2024 diperkirakan masih dalam kondisi aman. Ini mencakup komoditas penting seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi-kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi, dan minyak goreng.
"Mudah-mudahan hingga akhir tahun anggaran tidak ada masalah pangan, terutama dalam hal pasokan beras hingga masa panen berikutnya," ujar Sarwo Edhy, seperti dikutip dari siaran Youtube Kemendagri.
Meski demikian, ia menekankan perlunya segera melakukan intervensi di beberapa daerah karena harga beras yang sudah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini terutama terjadi pada harga beras medium dan premium di Zona 3 dan Zona 2, serta harga beras medium di Zona 1.
Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi, sedangkan Zona 2 mencakup Kalimantan, NTT, dan sebagian besar Sumatra. Sementara itu, Zona 3 mencakup wilayah Maluku dan Papua.
Sarwo Edhy juga menyebutkan bahwa surplus beras nasional untuk periode Januari-November 2024 diperkirakan hanya mencapai 270 ribu ton, angka yang lebih rendah 1,64 juta ton atau turun 85,86% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
"Total produksi beras untuk Januari-November 2024 diproyeksikan mencapai 28,60 juta ton, lebih rendah 1,36 juta ton atau turun 4,54% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara konsumsi beras untuk periode yang sama mencapai 28,33 juta ton, naik 280 ribu ton atau sekitar 1% dibandingkan tahun lalu," jelasnya.
Sarwo Edhy juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan menekankan bahwa upaya meningkatkan produksi dalam negeri harus terus dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan pangan.
Berdasarkan paparan tersebut, neraca beras nasional untuk Januari-Desember 2024 memperkirakan stok akhir tahun mencapai 8,13 juta ton, dengan estimasi produksi mencapai 30,86 juta ton, impor sekitar 4,31 juta ton, dan stok awal tahun 2024 yang mencapai 4,13 juta ton.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.