DIGIVESTASI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi salah satu produsen  kopi di Filipina, yakni Kopiko Philippines Corporation (KPC), bagian dari PT Mayora Indah Tbk (IDX: MYOR). 

Dalam sambutannya usai peninjauan, Presiden menyampaikan bahwa KPC merupakan salah satu bentuk investasi dunia usaha Indonesia yang memiliki kemampuan menguasai pasar  Filipina.  “Tadi kita melihat investasi perusahaan kita  Indonesia di Filipina, khususnya Mayora, yang  menguasai hampir 50% pasar  di Filipina,” kata Presiden di Carmona, Filipina, Kamis, Rabu (1 Oktober 2024). 

Menurut ketuanya, jumlah produk kopi yang dihasilkan  KPC sangat banyak. Oleh karena itu, Presiden berharap industri ini dapat memberikan dampak positif bagi  petani Indonesia dengan membantu menyediakan bahan baku produksi. Lanjutnya, “Jadi menurut saya jumlah produk kopi kemasan sangat banyak dan  akan berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan bahan baku kopi, singkong dan lain-lain, yang akan sangat baik bagi petani.” 

Selain industri pengolahan makanan dan minuman, dalam kunjungannya ke Filipina, Presiden Jokowi juga mengunjungi industri pengolahan rumput laut di W Hydrocolloids Inc. Setelah dipertimbangkan, Presiden menilai Indonesia juga memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri pengolahan rumput laut. 

Kepala Negara meyakini  Indonesia memiliki potensi yang tinggi  didukung oleh luasnya wilayah pesisir. “Saya  juga menilai ini adalah peluang bagi produsen rumput laut kita untuk bisa berekspansi tidak hanya di satu, dua, tiga lokasi tapi di seluruh negeri karena garis pantai kita  sangat panjang,” ujarnya. ”. Lebih lanjut, Presiden berharap pengolahan rumput laut di Indonesia terus diperluas sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi para petani. 

“Iya, petani kita harus bersiap agar kita punya kapasitas yang lebih besar, agar sebagian diproduksi di Indonesia, sebagian bisa diekspor ke Filipina atau  negara lain agar mendatangkan harga yang bagus,” ujarnya, memberikan nilai tambah bagi petani kita. . berbicara.