Bisnis | Ekonomi
Sejarah Louis Vuitton: Perjalanan dari Koper Kecil ke Brand Fashion Ikonik Dunia
Berita Terkini - Diposting pada 17 October 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - PT Freeport Indonesia mengonfirmasi bahwa kebakaran yang terjadi di smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, telah berhasil dipadamkan pada Senin malam (14/10/2024). VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, menyampaikan bahwa perusahaan akan segera melakukan penilaian terhadap kerusakan yang terjadi serta mengevaluasi penyebab utama insiden tersebut.
"PT Freeport Indonesia akan melakukan asesmen kerusakan dan mengkaji penyebab utama kejadian ini. Kami juga akan menilai dampak terhadap rencana peningkatan kapasitas operasi," ujar Katri dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (15/10/2024).
Katri memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. "Seluruh karyawan sudah dipastikan aman, dan tidak ada cedera yang dilaporkan. Keselamatan karyawan selalu menjadi prioritas utama kami," tegasnya.
Perusahaan juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dalam menangani kebakaran ini. "Kami berterima kasih kepada lembaga pemerintah pusat dan daerah, perusahaan, media, dan semua pihak yang mendukung upaya penanggulangan kebakaran," tambahnya.
Kebakaran terjadi pada Senin (14/10/2024) sekitar pukul 17.45 WIB di Fasilitas Pemisahan Gas Bersih (Gas Cleaning Plant) di Smelter PT Freeport Indonesia. Sebelumnya, smelter ini baru saja meresmikan produksi katoda tembaga perdana pada Senin (23/09/2024), yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Smelter di JIIPE Gresik ini disebut sebagai smelter tembaga single line terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Bersama dengan smelter pertama yang dikelola PT Smelting, kedua fasilitas ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun, menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun. Mulai bulan depan, Freeport berencana memulai produksi emas dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang merupakan bagian dari smelter besar tersebut, dengan target produksi emas sekitar 50-60 ton per tahun.
Proyek ini mencakup area seluas 104 hektar dan melibatkan investasi sebesar US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Dec 2024
Visitor Today
Online Visitor Today
Total Visitor