
Bisnis | Ekonomi
Perang Dagang Mereda: AS & China Sepakat Gencatan Senjata, Apa yang Terjadi?
/index.php/news/detail/bisnis_ekonomi/ibu-kota-pindah-ke-ikn-pengusaha-khawatir-okupansi-hotel-anjlok-hingga-50
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 12 July 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta memperingatkan bahwa tingkat hunian hotel di Daerah Khusus Ibukota Jakarta berpotensi menurun hingga 50% jika pemerintahan resmi dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Ketua Badan Pimpinan Daerah PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, memperkirakan bahwa tingkat okupansi hotel bisa turun drastis akibat perpindahan semua kegiatan bisnis dan pemerintahan ke IKN. "Jika semuanya pindah, termasuk pemerintahan, okupansi hotel bisa turun hingga 50% dari kondisi normal," kata Sutrisno, Rabu (10/7/2024).
Saat ini, tingkat hunian hotel di Jakarta masih stabil karena belum ada tanda-tanda perpindahan pemerintahan ke IKN. Meski demikian, pihaknya sudah mulai mempersiapkan diri untuk kemungkinan tersebut. Sutrisno menambahkan bahwa setiap hotel memiliki strategi untuk mempertahankan bisnis mereka di Jakarta, seperti menjaga loyalitas konsumen melalui pemasaran yang lebih agresif dan proaktif.
Selain itu, hotel-hotel juga berupaya memperbaiki manajemen internal mereka untuk meningkatkan daya tarik dengan pelayanan yang lebih baik dan harga yang kompetitif. "Setiap anggota punya cara masing-masing untuk tetap bertahan," ujarnya. Di sisi lain, PHRI Jakarta telah mengadakan pertemuan dengan pemerintah provinsi Jakarta untuk memahami bagaimana status Jakarta akan didefinisikan setelah tidak lagi menjadi ibu kota. Menurut Sutrisno, status Jakarta harus dirumuskan dengan baik karena akan mempengaruhi industri perhotelan di wilayah tersebut.
Sebagai contoh, jika Jakarta ditetapkan menjadi kota industri, masa depan bisnis perhotelan akan tergantung pada kegiatan ekonomi yang dikembangkan di sana. "Jika Jakarta menjadi pusat perdagangan, orang akan datang ke sini untuk berdagang dan menginap di hotel," jelasnya. Lebih lanjut, Sutrisno menyebut bahwa pemerintah berencana menjadikan Jakarta sebagai kota global. Untuk itu, Jakarta perlu menjadi markas bagi perusahaan-perusahaan global. "Akan sulit menjadikan Jakarta sebagai kota global jika tidak ada kegiatan global di sini," pungkasnya.
Sumber: bisnis.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.