Crypto News
Coinbase Lampaui Ekspektasi Wall Street 45% di Q3 - Pendapatan Capai US$ 1,86 Miliar, Sinyal Bullish untuk Pasar Kripto!
/index.php
Crypto News - Diposting pada 23 October 2025 Waktu baca 5 menit
 
                        Aksi Jual Emas Global Capai US$ 2,1 Triliun, Harga Anjlok Hampir 6%
Pasar komoditas dunia diguncang oleh aksi jual besar-besaran yang melibatkan emas senilai sekitar US$ 2,1 triliun, menyebabkan harga logam mulia tersebut terjun hampir 6% dalam satu hari perdagangan. Pergerakan ekstrem ini menjadi salah satu penurunan harian terbesar dalam lebih dari satu dekade, memunculkan kekhawatiran sekaligus spekulasi mengenai faktor pemicu dan dampaknya terhadap pasar keuangan global.
Harga Emas Tertekan Setelah Mencetak Rekor
Berdasarkan data perdagangan terakhir, harga spot emas turun tajam ke level US$ 4.120 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi mendekati US$ 4.400.
Penurunan drastis ini dikaitkan dengan aksi ambil untung (profit-taking) para investor, penguatan dolar AS, serta berkurangnya permintaan aset safe-haven seiring dengan munculnya sinyal stabilitas ekonomi global.
 
Faktor Utama di Balik Aksi Jual Besar
Beberapa analis menyoroti sejumlah faktor yang menjadi pendorong utama gelombang aksi jual emas kali ini:
Penguatan Dolar AS dan Suku Bunga Naik
	Lonjakan nilai dolar AS dan pemulihan saham perbankan besar mengurangi minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai.
	 
Profit-Taking Setelah Kenaikan Panjang
	Setelah reli besar yang membawa emas ke level tertinggi sepanjang masa, banyak investor memilih merealisasikan keuntungan untuk mengantisipasi potensi koreksi pasar.
	 
Perbaikan Sentimen Ekonomi Global
	Meningkatnya optimisme atas pembicaraan dagang AS–Tiongkok dan pernyataan positif dari sejumlah pejabat ekonomi memperkuat pandangan bahwa risiko global mulai mereda, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset defensif.
	 
Dampak ke Industri dan Pasar Keuangan
Koreksi tajam ini tidak hanya mengguncang pasar emas, tetapi juga menekan sektor pertambangan dan instrumen investasi terkait.
Saham perusahaan tambang besar seperti Newmont Corporation serta ETF emas global dilaporkan turun sekitar 9% dalam sesi perdagangan terakhir.
 
Bagi investor, momentum ini menjadi peringatan untuk meninjau kembali strategi diversifikasi portofolio, mengingat reli panjang sebelumnya telah meningkatkan potensi risiko koreksi.
Sementara itu, untuk pasar emas fisik dan perhiasan, turunnya harga justru dapat membuka peluang bagi pembeli jangka panjang, meskipun kepercayaan jangka pendek sempat terguncang.
Kendati aksi jual besar ini mengguncang pasar, emas masih mencatat kenaikan lebih dari 50% secara tahunan, menandakan bahwa momentum jangka menengah belum sepenuhnya berakhir. Beberapa analis memperkirakan, pelemahan dolar AS atau lonjakan inflasi di atas ekspektasi bisa kembali menjadi katalis penguatan bagi emas. Namun sebaliknya, penguatan ekonomi AS dan kenaikan suku bunga lanjutan berpotensi memperpanjang tekanan jual.
Para investor pun diingatkan untuk mewaspadai volatilitas tinggi, mengingat penurunan hampir 6% dalam sehari membuktikan bahwa emas tidak sepenuhnya kebal terhadap guncangan pasar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.