Bitcoin Ambruk ke US$82.000! Awas, Indeks Kripto Sentuh Level Terendah!

Crypto News - Diposting pada 27 February 2025 Waktu baca 5 menit

illustrasi AI

Bitcoin Merosot ke US$82.000 Akibat Kebijakan Trump, Pasar Kripto Bergejolak

Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, mengalami penurunan drastis hingga menyentuh level US$82.000 sebelum akhirnya mengalami pemulihan. Anjloknya harga Bitcoin ini dipicu oleh ketidakstabilan ekonomi akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

 

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pada Kamis (27/02/2025), harga Bitcoin anjlok dari US$88.000 ke titik terendah US$82.000, mencatatkan posisi terendah sejak November 2024. Saat berita ini ditulis, Bitcoin kembali menguat ke US$84.400.

 

Tak hanya harga yang turun, volume perdagangan harian Bitcoin juga menyusut hingga 22% menjadi US$65,4 miliar, menyebabkan kapitalisasi pasarnya terpangkas hingga US$1,67 triliun. Tren penurunan ini sudah terjadi sejak 25 Februari 2025, di mana Bitcoin jatuh dari US$92.000 ke US$89.000.

 

Dampak pelemahan ini juga dirasakan oleh aset kripto utama lainnya. Ethereum (ETH) merosot lebih dari 7% dari US$2.500 menjadi US$2.300. Sementara itu, XRP dan Solana (SOL) turun sekitar 6%-7%.

Di tengah tren bearish ini, hanya beberapa altcoin yang mampu mencatatkan kenaikan, seperti Litecoin (LTC) yang melonjak 9%, Aptos (APT) naik 4%, dan Celestia (TIA) meningkat 5%.

 

Sentimen Pasar Kripto Memburuk, Fear and Greed Index Sentuh Titik Terendah Sejak 2022

Pasar kripto berada dalam tekanan berat dengan Fear and Greed Index—indikator yang mengukur sentimen investor terhadap aset kripto—turun dari level 21 pada 26 Februari 2025 menjadi hanya 10.

 

Menurut data Alternative.me, level ini merupakan yang terendah sejak Juni 2022, ketika pasar kripto mengalami kehancuran akibat kolapsnya ekosistem Terraform Labs.

 

Gelombang aksi jual besar-besaran di pasar kripto bertepatan dengan kabar bahwa Presiden Trump berencana memberlakukan tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko. Hal ini mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti obligasi jangka panjang AS.

 

Selain itu, rencana Trump untuk menerapkan tarif impor sebesar 25% terhadap Uni Eropa turut memicu kepanikan pasar. Ditambah lagi, pemerintahan Trump disebut telah mengeluarkan memo kepada lembaga federal untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, yang semakin memperburuk situasi ekonomi.

 

Proyeksi Pergerakan Harga Bitcoin

Di tengah kondisi ini, para analis memperkirakan Bitcoin masih berpotensi melemah sebelum kembali menemukan keseimbangan.

Dalam postingannya di X, analis pasar independen Scott Melker menyebutkan bahwa meskipun terdapat bullish divergence dengan Relative Strength Index (RSI) yang oversold, pasar masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut sebelum tren benar-benar berbalik arah.

 

Sejumlah trader memperkirakan Bitcoin masih bisa turun ke kisaran US$71.000 hingga US$73.000 sebelum mencapai titik baliknya.

 

Sementara itu, untuk kembali ke level US$95.000, Bitcoin membutuhkan sentimen positif dari ekonomi global. Salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis setelah pasar saham AS tutup pada 26 Februari 2025. Banyak pihak khawatir Nvidia akan mengalami tekanan akibat kebijakan tarif global serta pembatasan ekspor prosesor AS ke Tiongkok.

 

Menjelang jatuh tempo opsi Bitcoin senilai US$6,9 miliar pada 28 Februari, pasar tetap menunjukkan sentimen negatif. Data menunjukkan bahwa posisi call (beli) yang terbuka bernilai US$3,7 miliar, tetapi hanya kurang dari US$60 juta yang berada di harga US$88.000 atau lebih rendah.

 

Situasi ini memberikan keuntungan bagi para bear, karena mereka memiliki insentif kuat untuk menjaga harga Bitcoin tetap di bawah US$88.000 sebelum kadaluarsa opsi. Dengan lemahnya minat beli dan ketidakpastian ekonomi yang terus meningkat, Bitcoin kemungkinan akan tetap berada di bawah tekanan dalam waktu dekat.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: coinvestasi.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.