Apakah “Oktobull” Benar-Benar Akan Terjadi? Ini Indikator Teknis dan Faktor Fundamental yang Jadi Penentu

 Menjelang Oktober, istilah “Oktobull” kembali ramai dibicarakan di komunitas kripto sebagai simbol optimisme bahwa tren bullish akan berlanjut. Namun, pertanyaannya: apakah pasar benar-benar siap untuk reli baru? Para analis menegaskan, gabungan indikator teknis dan faktor fundamental krusial akan menjadi penentu apakah prediksi tersebut terealisasi atau sekadar euforia pasar semata.

Dari sisi teknikal, momentum pasar saat ini berada pada titik krusial. Sejumlah indikator seperti moving average crossover, volume breakout, hingga pola grafik higher highs/lows sedang menjadi fokus utama. Jika harga mampu menembus area resistensi penting dengan dukungan volume besar, reli lanjutan berpotensi terjadi. Sebaliknya, tekanan jual di level kunci bisa membatasi kenaikan, mengingat pasar kripto dikenal sangat sensitif terhadap perubahan sentimen.

Sementara itu, faktor fundamental juga tak kalah penting. Kebijakan moneter global menjadi sorotan utama. Jika bank sentral, khususnya The Fed, memberikan sinyal penurunan suku bunga atau pelonggaran likuiditas di kuartal IV 2025, arus modal ke aset berisiko seperti kripto berpotensi meningkat. Selain itu, perkembangan regulasi, termasuk keputusan mengenai ETF spot untuk aset seperti Solana (SOL) dan XRP, diyakini akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan institusional serta arus masuk dana besar ke pasar kripto.

Secara historis, optimisme “Oktobull” juga didukung data musiman. Fenomena “Uptober” di mana Oktober kerap mencatat reli setelah September yang cenderung lesu menjadi argumen tambahan.Meski demikian, para analis mengingatkan bahwa pola kalender semata tidak cukup tanpa dukungan kondisi pasar dan faktor eksternal yang solid.

Keputusan investor pun akan menjadi kunci akhir. Dalam skenario terbaik, bila sinyal teknikal mendukung dan faktor fundamental bergerak sejalan, pasar kripto berpotensi memasuki fase reli besar yang menegaskan realisasi “Oktobull”. Namun, jika salah satu elemen gagal menopang, reli bisa melemah atau bahkan tertunda.