
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 28 November 2023 Waktu baca 5 menit
Universitas Tarumanegara (Untar) menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Hydraulics Engineering International Seminar (HEIS) ke-8 yang diadakan oleh Indonesian Association for Hydraulics Engineers (HATHI) dengan tema "Water Actions Toward Climate Resilience, Green Economy and Sustainable Development" di Auditorium Untar, Sabtu (25/11/2023). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat tiga langkah yang dilakukan Kementerian PUPR dalam menghadapi perubahan iklim, yakni adapatasi dengan penambahan bendungan air di pulau, pembangunan floating solar energy bersama para arsitek, dan pengembangan green economy area di Kalimantan Utara. "Indonesia memiliki potensi geografis yang besar.
Meskipun, saat ini pembangunan kita belum mampu bersaing dengan negara China dan Vietnam. Oleh karena itu, jangan terlalu cepat puas dengan pembangunan yang sudah atau sedang berjalan," kata Basuki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (28/11/2023). Basuki berharap, upaya untuk mengatasi perubahan iklim dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan guna mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Rektor Untar Agustinus Purna Irawan menilai, untuk menghasilkan kinerja yang maksimal, diperlukan sinergitas yang baik antara kementerian, asosiasi profesi, dan perguruan tinggi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan. Agustinus menegaskan, Untar akan terus berkontribusi dalam berbagai kegiatan penelitian dan publikasi, khususnya di bidang hidrolika, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Hal ini guna mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya terkait penyediaan akses air bersih dan sanitasi melalui implementasi teknologi pipa bawah laut.
"Untar telah mengimplementasikan teknologi pipa bawah laut di Selar Limbo yang terletak di antara Pulau Taliabu dan Pulau Limbo, Maluku Utara. Kami bersama para mitra telah menyalurkan air bersih untuk permukiman nelayan yang masih mengalami keterbatasan akses," tutur Agustinus. Sementara itu, Ketua Yayasan Tarumanegara Ariawan Gunardi menekankan, terdapat urgensi dalam menghadapi perubahan iklim dengan pemanfaatan air bersih.
Menurutnya, upaya tersebut dapat didukung dengan inovasi teknologi, corporate social responsibility (CSR), dan partisipasi generasi muda "Saat ini, kolaborasi untuk mencapai SDG ke-6, yakni air bersih dan sanitasi layak sangat diperlukan," ujar Ariawan. Seminar HEIS ke-8 dihadiri oleh 317 peserta yang terdiri dari akademisi dan praktisi. Selain itu, 47 pemakalah telah terpilih melalui proses penilaian oleh 13 peneliti muda di bidang sumber daya air Kementerian PUPR. Acara tersebut mengundang pembicara internasional President of International Association for Hydro Environment Engineering and Research Phillippe Gourbesville, Yooshin Engineering Corporation South Korea Ich Hwan Ko, dan Senior Manager Korea Water Resources Corporation Jongchan Kim.
Selain itu, turut hadir Ketua Umum HATHI Bob Arthur Lombogia dan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Afan Adriansyah Idris.
Sumber: kompas.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.