
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 21 January 2025 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Laporan Oxfam: Kesenjangan Dunia Meningkat Akibat 'Oligarki Aristokrat' yang Meningkatkan Kekayaan, Laporan yang diterbitkan oleh Oxfam pada Senin (20/01) memperingatkan bahwa kesenjangan kekayaan global semakin lebar, dengan 'oligarki aristokrat' yang cepat mengumpulkan kekayaan. Menjelang Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, laporan berjudul "Takers Not Makers" mengungkapkan bahwa kekayaan para miliarder meningkat sebesar $2 triliun (sekitar Rp32.720 triliun) pada tahun 2024, yang berkembang tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa 1% orang terkaya di dunia kini menguasai 45% dari total kekayaan global, sementara 44% dari populasi dunia hidup dengan kurang dari $6,85 (Rp112.031) per hari, dan tingkat kemiskinan global hampir tidak berubah sejak 1990.
Direktur Eksekutif Oxfam, Amitabh Behar, menyampaikan bahwa laporan ini berfungsi sebagai peringatan keras mengenai dampak dari pengumpulan kekayaan yang sangat cepat oleh sekelompok orang, yang mempengaruhi kehidupan orang-orang biasa di seluruh dunia.
Kekayaan Miliarder Terus Meningkat
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa diperkirakan para triliuner akan muncul dalam dekade mendatang, dengan kekayaan dari 10 orang terkaya dunia bertumbuh rata-rata sebesar $100 juta (sekitar Rp1,6 triliun) per hari dalam dekade terakhir.
Behar menyoroti bahwa sistem ekonomi telah terbentuk di mana miliarder semakin memiliki pengaruh dalam pembentukan kebijakan ekonomi dan sosial, yang pada akhirnya menguntungkan mereka lebih banyak lagi.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa satu dari sepuluh perempuan di seluruh dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem dengan penghasilan kurang dari $2,15 (Rp35.174) per hari. Selain itu, perempuan bekerja 12,5 miliar jam setiap hari tanpa dibayar, yang berkontribusi sekitar $10,8 triliun pada ekonomi global, tiga kali lipat dari nilai industri teknologi global.
Kebijakan Trump Dapat Memperburuk Ketimpangan
Laporan Oxfam turut menyebut Presiden AS Donald Trump, dengan kebijakan-kebijakannya yang dinilai dapat memperburuk ketimpangan, termasuk pemotongan pajak dan deregulasi. Trump juga dikritik karena kebijakan-kebijakan ini semakin memperkaya para miliarder, termasuk Elon Musk, yang mendukung kampanye pemilihan kembali Trump.
"Pemimpin oligarki ini adalah seorang presiden miliarder yang didukung dan dipengaruhi oleh orang terkaya di dunia, Elon Musk, yang memimpin ekonomi terbesar dunia," kata Behar.
Aksi Protes di Davos
Di tengah gelaran WEF di Davos, sejumlah pengunjuk rasa berkumpul dengan membawa spanduk bertuliskan "kenakan pajak kepada orang kaya" dan "bakar sistem". Pertemuan ini diperkirakan akan fokus pada isu-isu terkait ekonomi global, kecerdasan buatan, dan konflik-konflik internasional.
Diperkirakan sekitar 3.000 peserta hadir di acara ini, termasuk pemimpin dunia dan eksekutif bisnis.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.