
Investasi Digital
Gila! Harga Emas Antam Naik Rp 1 Juta dalam 2,5 Tahun, Lonjakan Tertinggi!
/index.php/news/detail/bisnis_ekonomi/investor-asing-serbu-indonesia-efek-trump-makin-nyata
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 01 March 2025 Waktu baca 5 menit
Perang dagang yang kembali digencarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap China diperkirakan membawa dampak positif bagi Indonesia. Setelah resmi menjabat untuk periode keduanya, Trump dengan cepat menaikkan tarif impor bagi sejumlah produk asal China hingga 25%.
Kebijakan ini memicu prediksi bahwa banyak perusahaan akan hengkang dari China dan mencari negara tujuan baru untuk investasi, termasuk Indonesia. Kepala Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Tjertja Karja Adil, menyebut kondisi ini sebagai peluang besar bagi Indonesia.
“Kita bisa menyebut ini sebagai berkah. Setelah Trump kembali berkuasa, tidak hanya satu atau dua, tetapi beberapa investor asing datang ke kantor saya dan mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan relokasi pabrik mereka dari China ke sini,” ungkapnya dalam media gathering di Menara Batavia, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).
Menurut Tjertja, perusahaan yang tetap bertahan di China akan menghadapi beban pajak tinggi dari AS. Hal ini menjadi salah satu alasan utama bagi sejumlah investor untuk mempertimbangkan relokasi ke KEK Kendal.
Senada dengan Tjertja, Executive Director KEK Kendal, Juliani Kusumaningrum, mengungkapkan bahwa perang dagang antara AS dan China sebenarnya sudah berlangsung sebelum Trump kembali menjabat. Menurutnya, ketegangan ini kemungkinan besar akan terus berlanjut dengan pola yang serupa.
“Sebelum Trump kembali berkuasa, perang dagang sudah berjalan. Tarif yang dikenakan pada berbagai sektor industri pun bervariasi, dari 10% hingga 25%. Ke depan, kami memprediksi kondisi ini tidak akan jauh berbeda,” jelas Juliani.
Juliani menekankan bahwa Indonesia harus siap menangkap peluang ini, bukan hanya dari investor asal China, tetapi juga dari negara lain. Salah satu keunggulan Indonesia adalah produk yang diproduksi di dalam negeri tidak terkena tarif ekspor tambahan saat dikirim ke AS.
"Selain itu, Indonesia memiliki daya tarik tersendiri dengan pasar domestik yang besar, mencapai 280 juta jiwa. Ini bisa menjadi faktor yang menarik bagi para investor yang ingin melakukan relokasi," tambahnya.
Saat ini, KEK Kendal telah mengisi sekitar 90% dari total 1.000 hektare lahan dalam fase pertama. Untuk mengakomodasi lebih banyak investor, pengembangan fase kedua seluas 1.200 hektare sudah direncanakan.
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.