Krisis Beras Guncang Jepang! Harga Melonjak & Dubes Bongkar Akar Masalahnya

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 09 June 2025 Waktu baca 5 menit

illustrasi

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menyampaikan bahwa isu kenaikan harga beras sedang menjadi sorotan besar di Jepang. Hal ini disebabkan karena beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat Jepang, sebagaimana halnya masyarakat Indonesia.

 

“Karena itu, seharusnya harga beras dijaga agar tetap berada pada tingkat yang wajar. Namun, dalam satu hingga dua tahun terakhir, harga beras mengalami lonjakan akibat sejumlah faktor, yang berdampak signifikan bagi warga berpenghasilan rendah,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia pada Minggu (8 Juni 2025).

 

Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Jepang kini tengah memfokuskan kebijakan untuk menurunkan harga beras. Saat ini, Jepang juga telah menunjuk Menteri Pertanian yang baru.

 

Menteri tersebut bertugas menjalankan kebijakan yang bertujuan menjaga keterjangkauan harga beras, seperti menyalurkan cadangan beras ke jaringan supermarket dan kanal distribusi lainnya agar produk tersebut dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

 

Kendati demikian, Masaki Yasushi mengakui bahwa permasalahan Jepang tak hanya berhenti pada harga. Ia menjelaskan bahwa Jepang sebenarnya mengalami kekurangan pasokan beras, meskipun beras merupakan komoditas pangan utama di negaranya. Seiring berjalannya waktu sejak Perang Dunia, berbagai kebijakan berubah, yang menyebabkan kemampuan Jepang dalam memenuhi kebutuhan berasnya sendiri menurun.

 

“Kemungkinan besar kami perlu mempertimbangkan perubahan dalam kebijakan pertanian nasional. Saya rasa pemerintah kami tengah membahas hal itu saat ini, dan mungkin ini bisa menjadi pelajaran yang baik juga bagi negara Anda, Indonesia,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Masaki menambahkan bahwa masyarakat Indonesia juga mengandalkan beras sebagai makanan pokok dan memiliki keuntungan berupa lahan pertanian yang luas. Namun, ia memahami bahwa Indonesia terkadang masih perlu mengimpor beras karena pengaruh cuaca dan faktor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan merupakan aspek yang sangat penting.

 

Oleh karena itu, Masaki Yasushi menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengambil langkah yang tepat dengan menerapkan kebijakan untuk memperkuat pasokan pangan domestik. Di sisi lain, Jepang sendiri masih sangat bergantung pada impor pangan dari luar negeri.

 

“Pemerintah kami di masa lalu sebenarnya telah berupaya meningkatkan kontribusi pasokan beras dari dalam negeri,” pungkasnya.

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.