
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 21 May 2023 Waktu baca 5 menit
Pemerintah Republik Indonesia telah berhasil melakukan transaksi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang (Samurai Bonds) senilai 104,8 miliar yen Jepang atau setara dengan Rp11,35 triliun pada tanggal 19 Mei 2023. Penerbitan Samurai Bond ini bertujuan untuk pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023.
Penerbitan kali ini terdiri dari empat seri, yaitu RIJPY0526B dengan tenor tiga tahun, RIJPY0528B dengan tenor lima tahun, RIJPY0530 dengan tenor tujuh tahun, dan RIJPY0533 dengan tenor 10 tahun. Seri dengan tenor tujuh tahun dan 10 tahun merupakan Blue Bonds.
Penerbitan seri RIJPY0526B senilai 46,9 miliar yen Jepang dengan kupon 0,74 persen dan akan jatuh tempo pada 26 Mei 2026. Sedangkan seri RIJPY0528B senilai 37,2 miliar yen Jepang dengan kupon 0,98 persen dan akan jatuh tempo pada 26 Mei 2028. Seri RIJPY0530 senilai 14,7 miliar yen Jepang dengan kupon 1,2 persen akan jatuh tempo pada 24 Mei 2030. Sementara itu, seri RIJPY0533 senilai 6 miliar yen Jepang dengan kupon 1,43 persen memiliki tenor terpanjang dan akan jatuh tempo pada 26 Mei 2033.
Penerbitan Blue Bonds ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia terhadap pembiayaan berkelanjutan, terutama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Selain itu, penerbitan ini juga merupakan kemajuan signifikan dalam pembiayaan biru dan diversifikasi instrumen pembiayaan serta memperluas basis investor.
Dana yang diperoleh dari penerbitan Blue Bonds akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang masuk kualifikasi pengeluaran SDGs dan memenuhi syarat dalam kerangka kerja SDGs. Sektor-sektor yang memenuhi syarat akan diseleksi melalui mekanisme Climate Budget Tagging untuk menandai belanja SDGs yang memenuhi syarat Blue Focus.
Penerbitan Blue Bonds ini akan melengkapi portofolio pembiayaan APBN dan diharapkan membuka alternatif pembiayaan berkelanjutan lainnya untuk Indonesia. Dalam penerbitan ini, pemerintah mendapat dukungan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian/Lembaga yang memiliki proyek sebagai underlying, serta United Nations Development Programme (UNDP).
Dengan penerbitan perdana Blue Bonds ini, Indonesia kembali menunjukkan kepemimpinannya dalam ekonomi berkelanjutan di pasar global sebagai negara pertama yang menerbitkan Blue Bonds, yang sejalan dengan prinsip-prinsip International Capital Market Association (ICMA).
Sumber: TEMPO.CO
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar teknologi aset digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi. |
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.