
Crypto News
Bisa Jadi Kejutan! Altcoin Ini Berpotensi Meledak Jika ETF Oktober 2025 Disetujui!
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 20 December 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - APINDO Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 pada Kisaran 4,9%-5,2%, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan berada di kisaran 4,9% hingga 5,2%. Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani menyatakan bahwa angka pertumbuhan cenderung mengarah ke level atas, yakni sekitar 5,1%-5,2%.
"Prediksi kami untuk tahun depan adalah 4,9%-5,2%, dan kemungkinan besar lebih mendekati 5,1%-5,2%," ujarnya dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor APINDO, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Faktor Pengaruh Global dan Domestik
Shinta menjelaskan, proyeksi tersebut didasarkan pada berbagai faktor, baik global maupun domestik, yang akan memengaruhi perekonomian Indonesia di tahun mendatang. Dari sisi global, beberapa tantangan seperti perlambatan perdagangan dunia, tensi geopolitik, hingga dinamika politik di Amerika Serikat menjadi perhatian utama.
"Tekanan eksternal yang masih signifikan meliputi ketegangan geopolitik, fragmentasi perdagangan global, berakhirnya era booming komoditas seperti CPO dan batu bara, serta inflasi global yang meskipun mulai terkendali, tetapi belum kembali ke posisi normal," jelas Shinta.
Ia juga menambahkan bahwa situasi di Amerika Serikat setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden turut menambah ketidakpastian ekonomi global, yang pada akhirnya berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
APINDO: Konsumsi Domestik Diprediksi Melambat, Didominasi Faktor Kenaikan PPN dan Penurunan Kelas Menengah
Di dalam negeri, sejumlah faktor diprediksi akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025, salah satunya adalah dampak dari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani, menyebut penurunan konsumsi masyarakat terutama terjadi karena tekanan pada kelompok kelas menengah.
"Faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan domestik meliputi pelemahan daya beli kelas menengah yang selama ini menjadi motor utama konsumsi, tekanan dari kenaikan PPN pada beberapa barang tertentu, serta potensi pemutusan hubungan kerja (layoff) akibat kenaikan UMP yang tidak dibarengi peningkatan produktivitas," ungkap Shinta.
Penurunan Daya Beli dan Dampaknya pada Konsumsi Nasional
Shinta menyoroti bahwa menurunnya daya beli masyarakat telah memicu sekitar 9,5 juta orang dari kelas menengah turun ke kelas ekonomi yang lebih rendah. Hal ini menjadi ancaman serius, mengingat kelas menengah memegang peranan penting dalam mendorong konsumsi nasional.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa konsumsi pada 2025 diprediksi akan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu alasannya adalah hilangnya pendorong pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi di tahun pemilu 2024.
"Tahun depan, kita tidak lagi memiliki booster seperti Pemilu yang memberikan efek musiman terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketergantungan pada faktor tersebut menjadi tantangan signifikan," katanya.
Inflasi dan Tekanan Nilai Tukar Rupiah
APINDO juga memperkirakan bahwa tekanan inflasi akan meningkat pada awal 2025, didorong oleh beberapa faktor seperti kenaikan UMP, implementasi PPN 12%, serta peningkatan permintaan musiman menjelang Ramadan dan Lebaran di kuartal pertama.
Di sisi lain, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada di kisaran Rp15.800-Rp16.350 sepanjang tahun. Shinta menyebut nilai tukar rupiah kemungkinan akan tertekan pada paruh pertama 2025 akibat tren penguatan dolar AS, sebelum stabil pada paruh kedua ketika pasar mulai menyesuaikan diri dengan kebijakan yang diambil Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.