Produk UMKM Indonesia Dihadang Uni Eropa, Mendag Fokus ke Asia Selatan dan Afrika

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 30 June 2023 Waktu baca 5 menit

Produk Indonesia menghadapi tantangan baru dalam memasuki pasar Uni Eropa. Uni Eropa telah menerapkan kebijakan baru yang mengatur standar khusus untuk memastikan bahwa produk yang masuk memenuhi persyaratan pencemaran yang rendah. Kebijakan ini telah berdampak negatif terhadap permintaan produk Indonesia di pasar Eropa. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyadari perlunya mencari pasar baru untuk memasarkan produk-produk UMKM yang berorientasi ekspor.

 

Dalam pertemuan dengan parlemen Uni Eropa, Menteri Perdagangan menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh produk UMKM Indonesia untuk masuk ke pasar Barat. Produk seperti kopi dan cokelat harus memiliki sertifikat tertentu. Hal ini menimbulkan kendala bagi para pelaku usaha lokal yang ingin mengekspor produk mereka ke Uni Eropa.

 

Mencari Peluang di Pasar Asia Selatan dan Afrika

Dalam upaya untuk mengatasi pembatasan perdagangan dengan Uni Eropa, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memiliki rencana untuk memperluas pasar ekspor ke wilayah Asia Selatan dan Afrika. Kedua wilayah ini memiliki populasi yang besar, yang menjadikannya pasar yang menarik bagi produk-produk UMKM Indonesia.

 

Menurut Menteri Perdagangan, populasi di wilayah Asia Selatan mencapai 2 miliar orang, termasuk negara-negara seperti Bangladesh, India, dan Pakistan. Wilayah ini menawarkan potensi pasar yang besar bagi produk UMKM Indonesia, terutama jika harga dan kualitas produk sesuai dengan preferensi konsumen di sana.

 

Sementara itu, populasi di Afrika diperkirakan mencapai 1,6 miliar orang. Produk-produk seperti kerudung dengan harga terjangkau dan pakaian dengan harga kompetitif, dijual ke negara-negara di Afrika, dapat memiliki permintaan yang tinggi.

 

Tantangan Produk Indonesia dalam Menembus Pasar Uni Eropa

Uni Eropa telah memberlakukan Undang-Undang Komoditas Bebas Deforestasi (EU Deforestation Regulation/EUDR) yang berdampak pada akses pasar bagi beberapa komoditas Indonesia. Enam komoditas yang dikenai pembatasan adalah kopi, kakao, karet, furniture, CPO (Crude Palm Oil), dan sapi.

 

Keenam komoditas tersebut dianggap berisiko tinggi terkait deforestasi dan emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi. Uni Eropa mengklasifikasikan produk-produk tersebut ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat risiko karbonnya, yaitu low risk (risiko rendah) dengan tingkat emisi karbon 3%, standard risk (risiko standar) dengan tingkat emisi karbon paling banyak 6%, dan high risk (risiko tinggi) dengan tingkat emisi karbon paling banyak 9%.

 

Pemerintah Indonesia perlu melakukan upaya yang lebih besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak negatif produksi komoditas tersebut, sehingga produk Indonesia dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh Uni Eropa.

 

Kontribusi UMKM sebagai Penyokong Ekonomi Indonesia

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyadari pentingnya perkembangan UMKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM di Indonesia menjadi penyumbang sebesar 65% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, mendukung ekspor produk-produk UMKM menjadi prioritas dalam strategi perdagangan Indonesia.

 

Sumber: sindonews.com

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun InstagramTikTokYoutube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar teknologi aset digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.