
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 16 July 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2024 meningkat sebesar 1,8% menjadi US$ 407,3 miliar atau sekitar Rp6,57 kuadriliun. Kenaikan ini dipicu oleh sektor publik, termasuk pemerintah dan bank sentral, serta sektor swasta.
Pertumbuhan ULN ini didorong oleh peningkatan aliran modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan domestik, berkat sentimen positif dari investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Pada sisi ULN swasta, pada Mei 2024 tercatat sebesar US$ 197,6 miliar atau sekitar Rp3,18 kuadriliun, mengalami kontraksi sebesar 0,4% (yoy), melanjutkan tren kontraksi dari April 2024 yang sebesar 2,8% (yoy). Penurunan ini terutama bersumber dari lembaga keuangan yang terkontraksi 2,6% (yoy), sedangkan ULN perusahaan non-keuangan tumbuh 0,1% (yoy).
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, yang secara kolektif menyumbang 78,9% dari total ULN swasta. ULN swasta juga mayoritas berupa utang jangka panjang, mencapai 76,1% dari total ULN swasta.
Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat sebesar 29,8%, dengan dominasi ULN jangka panjang mencapai 85,9% dari total ULN.
Posisi ULN Indonesia didominasi oleh pemerintah dan bank sentral dengan total US$209,75 miliar atau 51,49%, sementara sisanya 48,51% atau US$197,58 miliar merupakan pinjaman dari pihak swasta, termasuk lembaga keuangan bank dan non-bank.
Dominasi ULN oleh pemerintah dan bank sentral telah berlangsung sejak November 2023, atau selama tujuh bulan berturut-turut.
Menurut kreditor, ULN Indonesia pada Mei 2024 meningkat 1,01% menjadi US$201,93 miliar atau sekitar Rp3,26 kuadriliun (kurs US$1 = Rp16.130). Posisi ULN pemerintah pada Mei 2024 tercatat US$201,93 miliar (Rp3,26 kuadriliun), meningkat 0,39% (yoy).
Kreditor utama utang ini adalah Singapura, dengan posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat (AS).
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.