
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 25 August 2023 Waktu baca 5 menit
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menggarisbawahi betapa pentingnya proses hilirisasi bagi Indonesia. Baginya, hilirisasi telah membuktikan mampu memberikan nilai tambah yang signifikan bagi negara.
Sebagai contoh, hilirisasi sektor nikel telah berhasil mengangkat nilai ekspor Indonesia dari $3,3 miliar pada tahun 2017 menjadi $30 miliar pada tahun 2022. Namun demikian, langkah kebijakan Indonesia ini dihadapkan pada tuntutan oleh Uni Eropa melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Bahlil kemudian mengungkapkan alasan di balik tindakan ini.
"Kenapa kita digugat di WTO? Saya akan berbagi rahasia ini. Saat ini, dunia sedang bergerak menuju energi ramah lingkungan dan industri berkelanjutan. Isu pemanasan global, cuaca, dan emisi rumah kaca semakin mendesak, terutama di Jakarta yang menghadapi tingkat polusi yang tinggi. Oleh karena itu, bahan bakar fosil seperti batu bara akan segera ditinggalkan. Pada tahun 2030, hampir seluruh mobil di dunia akan beralih ke mobil listrik," terang Bahlil, seperti yang diungkapkan dalam video di saluran YouTube Kementerian Investasi/BKPM pada Rabu (23/8/2023).
"Komponen utama dalam mobil listrik adalah baterai, dengan proporsi 40% untuk baterai dan 60% untuk kerangkanya. Baterai ini terbuat dari 4 jenis bahan, yaitu nikel, kobalt, mangan, dan lithium. Di Indonesia, kita memiliki tiga dari empat bahan ini, hanya lithium yang belum dimiliki. Inilah mengapa kebijakan global mencoba memaksa kita agar industri ini tidak berkembang di Indonesia," tambahnya.
Meskipun kalah dalam sengketa di WTO, Bahlil menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar Indonesia tidak menyerah. Baginya, Indonesia tidak boleh tunduk terhadap tekanan dari negara mana pun, dan oleh karena itu, Indonesia mengajukan banding di WTO.
Sementara itu, Indonesia terus berupaya mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri. Beberapa perusahaan besar telah berkolaborasi, termasuk LG dari Korea Selatan, CATL dari China, dan BASF dari Jerman.
"Kami berambisi menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen baterai mobil terbesar di dunia. Ini adalah rahasia di balik desakan global yang sedang kita hadapi," tegas Bahlil.
Bahlil juga menekankan bahwa hilirisasi memiliki dampak positif bagi daerah, karena akan menciptakan lapangan kerja baru. Indonesia sendiri terus berusaha meningkatkan pendapatan per kapita, dengan target mencapai $10-11 ribu dolar dalam waktu 10 tahun ke depan.
"Rumusnya sederhana, dan salah satu kuncinya adalah melalui proses hilirisasi. Manfaatnya akan dirasakan oleh generasi muda, bukan oleh kami. Inilah yang kami usahakan," pungkasnya.
Referensi : finance.detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar teknologi aset digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi. |
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.