
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Investasi Digital - Diposting pada 11 February 2025 Waktu baca 5 menit
Elon Musk Ajukan Tawaran Rp 1.592 Triliun untuk OpenAI, Langsung Ditolak Sam Altman
Konsorsium investor yang dipimpin oleh Elon Musk mengajukan penawaran senilai USD 97,4 miliar atau sekitar Rp 1.592 triliun untuk mengakuisisi OpenAI, perusahaan di balik teknologi ChatGPT. Namun, tawaran tersebut langsung ditolak oleh CEO sekaligus co-founder OpenAI, Sam Altman.
Laporan dari The Wall Street Journal menyebutkan bahwa Musk bersama sejumlah investor lainnya menawarkan proposal kepada dewan direksi OpenAI untuk mengambil alih divisi non-profit perusahaan kecerdasan buatan tersebut. Informasi ini dikonfirmasi oleh pengacara Musk, Mark Toberoff.
"Sudah waktunya OpenAI kembali menjadi platform open source yang berfokus pada keamanan seperti sebelumnya. Kami akan memastikan hal itu terjadi," ujar Musk melalui pernyataan resmi yang disampaikan oleh Toberoff, dikutip dari BBC pada Selasa (11/2/2025).
Penawaran ini menjadi babak baru dalam perselisihan antara Musk dan Altman mengenai arah masa depan OpenAI. Tak hanya menolak tawaran Musk, Altman justru memberikan balasan dengan menawarkan pembelian Twitter/X.
"Tidak, terima kasih. Tapi kami bersedia membeli Twitter seharga USD 9,74 miliar jika Anda menginginkannya," tulis Altman dalam unggahannya di X.
Tawaran USD 97,4 miliar dari Musk jauh lebih rendah dibandingkan valuasi OpenAI yang mencapai USD 157 miliar setelah putaran pendanaan terakhir pada Oktober 2024. Upaya akuisisi ini mendapat dukungan dari xAI serta beberapa investor besar, seperti Baron Capital Group dan Valor Management.
Musk dan Altman mendirikan OpenAI pada 2015 sebagai organisasi nirlaba. Namun, hubungan keduanya mulai merenggang setelah Musk keluar dari dewan direksi OpenAI pada 2018.
Saat ini, Altman tengah berupaya mengubah OpenAI dari perusahaan nirlaba menjadi entitas for-profit. Langkah ini memicu kontroversi, bahkan berujung pada gugatan hukum dari Musk, yang menilai perubahan tersebut bertentangan dengan visi awal perusahaan untuk mengembangkan AI demi kepentingan umat manusia.
Namun, OpenAI berpendapat bahwa transformasi menjadi perusahaan for-profit diperlukan untuk mendapatkan pendanaan yang cukup guna mengembangkan teknologi AI yang lebih canggih.
"Sebagai co-founder OpenAI dan salah satu pemimpin paling inovatif dalam industri teknologi, Musk adalah sosok yang paling tepat untuk melindungi serta mengembangkan teknologi OpenAI," ujar Toberoff dalam pernyataan resminya.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.