Bisnis | Ekonomi
Sejarah Louis Vuitton: Perjalanan dari Koper Kecil ke Brand Fashion Ikonik Dunia
Investasi Digital - Diposting pada 01 November 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini membentuk lembaga investasi baru bernama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang mendapat perhatian dari media internasional. Channel News Asia (CNA) melaporkan pembentukan badan ini melalui artikel berjudul "Similar to Temasek": Indonesia president Prabowo's new investment body could rival developed nations, say officials pada Selasa (29/10/2024).
Dalam laporan tersebut, CNA mengutip pernyataan Kepala BP Investasi Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad, yang menyebutkan bahwa badan ini merupakan komitmen Presiden Prabowo untuk menciptakan pengelolaan investasi nasional yang lebih terintegrasi di Indonesia.
Muliaman juga menyatakan bahwa badan investasi baru ini dirancang untuk menyaingi negara-negara maju dan berpotensi menarik investasi asing. CNA menambahkan bahwa Danantara, yang dijadwalkan diluncurkan pada 8 November, mirip dengan badan investasi seperti Temasek Holdings dari Singapura.
Dalam persiapan peluncuran, Prabowo telah mengundang Muliaman—mantan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK)—ke pertemuan di Istana Kepresidenan pada Senin lalu. Muliaman mengungkapkan bahwa ia diberi mandat untuk memastikan segala persiapan berjalan lancar sebelum peluncuran resmi yang akan dipimpin langsung oleh Prabowo pada 8 November.
Menurut Muliaman, lembaga ini akan secara bertahap mengelola aset pemerintah yang dipisahkan, dengan langkah awal pembentukan lembaga penanaman modal, disusul dengan pembuatan undang-undang yang mendukung operasionalnya. Ia juga mengindikasikan bahwa pembentukan badan ini memerlukan revisi terhadap Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Lebih lanjut, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM akan berfokus pada pengelolaan investasi, mencerminkan komitmen Prabowo untuk memperkuat pengelolaan investasi nasional yang lebih terarah. Di sisi lain, Kementerian BUMN akan bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah dan pengawasan terhadap badan usaha komersial yang berorientasi pada keuntungan.
Danantara diproyeksikan menjadi lembaga serupa dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA), namun dengan modal yang lebih besar. INA sendiri adalah sovereign wealth fund Indonesia yang berdiri sejak 2020. Muliaman juga mengungkapkan potensi kolaborasi antara Danantara dan INA di masa mendatang.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Dec 2024
Visitor Today
Online Visitor Today
Total Visitor