Sentimen Pasar dan Dampak Kenaikan Suku Bunga AS terhadap Harga Emas Global

Investasi Digital - Diposting pada 15 July 2023 Waktu baca 5 menit

Harga emas di pasar global mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (14/7/2023) dan diprediksi akan terus turun jika data ekonomi AS memperkuat diri.

 

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Spot mengalami penurunan sebesar 5,30 poin atau 0,27 persen menjadi US$1.955,21 per troy ons. Sementara itu, harga emas Comex naik sebesar 0,60 poin atau 0,03 persen menjadi US$1.960,40 per troy ons.

 

Menurut analis Monex Investindo Futures (MIFX), harga emas turun karena adanya koreksi pasar setelah kenaikan harga emas sepanjang minggu ini.

 

Selama seminggu terakhir, kenaikan harga emas didukung oleh sentimen pasar bahwa Federal Reserve akan segera mengakhiri kebijakan moneter agresif dalam waktu dekat, hingga akhir tahun 2023, seiring dengan penurunan tingkat inflasi yang mendekati target 2,0 persen dari The Fed.

 

"Namun, sentimen kenaikan suku bunga acuan yang tinggi pada akhir Juli masih mempertahankan minat pasar terhadap dolar AS dan mendukung koreksi harga emas," tulis analis MIFX dalam penelitiannya yang dikutip pada hari Sabtu (15/7/2023).

 

Tingkat kepercayaan pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Juli mencapai 89 persen, bahwa akan terjadi kenaikan tingkat suku bunga acuan sebesar 0,25 persen.

 

Hal ini juga didukung oleh beberapa pejabat The Fed yang menyatakan tentang kenaikan suku bunga pada bulan Juli, seperti Christopher Waller, yang mengindikasikan dukungan terhadap sikap agresif The Fed untuk terus berlanjut. Meskipun indikasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan agresif pada bulan Juli tidak cukup kuat untuk mendukung penguatan harga emas.

 

Pada hari Jumat (14/7/2023) pukul 21.00 WIB, AS telah merilis data Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM) Prelim bulanan yang menjadi fokus pasar sebagai peluang untuk mendorong dolar AS dan harga emas.

 

Data UoM tersebut diperkirakan akan naik menjadi 65,5 untuk periode Juli, lebih tinggi dari laporan periode Juni yang direvisi naik menjadi 64,4 dari sebelumnya 63,9.

 

"Jika hasil laporan ini lebih tinggi dari ekspektasi, ada potensi dolar AS menguat dalam jangka pendek. Sementara itu, emas berpotensi turun dalam jangka pendek jika laporan UoM dirilis lebih baik dari yang diharapkan dan mendukung penguatan dolar AS," jelas analis MIFX.

 

Sumber: bisnis.com

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun InstagramTikTokYoutube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar teknologi aset digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.