PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) mengalami penurunan harga saham hingga 40% sepanjang tahun 2025, dengan harga per 24 November 2025 siang berada di level Rp1.070 per saham. Penurunan ini terjadi meskipun perusahaan mencatat penambahan toko baru serta peningkatan pendapatan bersih.

Saham MDIY sempat menyentuh rekor harga tertinggi sepanjang sejarah (All Time High/ATH) yakni Rp1.790 per saham pada Desember 2024 sejak pertama kali melantai di bursa. Namun setelah itu, harga saham mengalami koreksi tajam hingga mencapai titik terendah Rp1.020 per saham pada September 2025. Tren ini menggambarkan menurunnya kepercayaan pasar terhadap performa dan kesehatan finansial perusahaan.

Jika melihat lebih dalam pada kinerja keuangan Daya Intiguna Yasa, berikut poin-poinnya:

• Total aset: Rp6,97 triliun per 30 September 2025, meningkat 10,11% dibandingkan periode sebelumnya (Desember 2024).
• Pendapatan penjualan: Rp5,77 triliun pada Kuartal III 2025, tumbuh 17,26% secara tahunan.
• Laba bersih: Rp792,38 miliar sepanjang 2025, hanya naik tipis 0,68% dari tahun lalu.
• Jumlah gerai: Menambah 70 toko baru pada Kuartal III 2025, sehingga total menjadi 1.154 toko di seluruh Indonesia.

Tantangan dan Risiko

Beberapa hal yang berpotensi memberikan tekanan pada harga saham MDIY antara lain:

• Beban operasional tinggi: mencapai Rp2,011 triliun per 30 September 2025, meningkat 27,8% dari tahun sebelumnya.
• Profitabilitas menurun: meski pendapatan tumbuh dua digit, laba bersih hanya naik sangat kecil.
• Tekanan teknikal: indikator teknikal menunjukkan tren bearish (pola lower low dan lower high), harga berada di bawah MA50 dan SMA100, stochastic berada di area oversold, serta volume perdagangan yang relatif rendah.

Konsensus Pasar

Berdasarkan data Bloomberg, dari empat analis yang memberikan penilaian, tiga analis (75%) merekomendasikan beli (buy) untuk saham MDIY, sedangkan satu analis (25%) memilih rekomendasi tahan (hold).

Target harga MDIY dalam 12 bulan ke depan disebutkan sebesar Rp1.483 per saham. Ini berarti masih ada peluang kenaikan sekitar 39% dari harga saat ini.

Konsensus pasar juga memprediksi laba bersih MDIY untuk tahun penuh 2025 akan mencapai Rp1,13 triliun, yang berarti ada potensi pertumbuhan 5% dibandingkan 2024.

Untuk pendapatan bersih tahun 2025, proyeksinya berada pada Rp9,78 triliun. Jika tercapai, angka tersebut menunjukkan potensi peningkatan 44% dari tahun sebelumnya.

Penurunan nilai saham MDIY menggambarkan sentimen pasar yang tertekan terkait tingginya biaya operasional dan ekspektasi pertumbuhan yang belum terpenuhi, terlihat dari minimnya peningkatan laba bersih dibandingkan lonjakan pendapatan.

Investor juga perlu memperhatikan kebijakan dividen, di mana pada tahun buku 2024 perusahaan tidak membagikan dividen tahunan. Laba bersih sebesar Rp1,07 triliun pada tahun tersebut sepenuhnya disimpan sebagai cadangan wajib dan laba ditahan.

Mengacu pada riset Sinarmas Sekuritas, terdapat beberapa risiko utama yang perlu diperhatikan. Pertama adalah risiko eksekusi dari ekspansi gerai yang sangat agresif yang dapat memengaruhi laju pertumbuhan perusahaan. Selain itu, pelemahan daya beli masyarakat maupun tekanan ekonomi makro dapat menurunkan rata-rata nilai transaksi dan menghambat pertumbuhan jumlah transaksi.