Apple Gelontorkan Rp 15,95 Triliun untuk Bangun Pabrik AirTag di Batam, Peluang Besar Ekonomi RI!

Teknologi Terkini - Diposting pada 08 January 2025 Waktu baca 5 menit

Apple AirTag

DIGIVESTASI - Apple telah menyepakati investasi senilai 1 miliar dolar AS, setara dengan Rp 15,95 triliun, untuk pembangunan pabrik AirTag di Batam. Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan antara perwakilan Apple dan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, di Jakarta pada Selasa (7/1/2025).

 

Rosan menegaskan bahwa investasi ini merupakan langkah awal dalam rencana ekspansi besar Apple di Indonesia. "Alhamdulillah, tadi kami sudah sepakat dan salaman untuk komitmen ini," ujarnya. Pabrik AirTag tersebut dirancang untuk memenuhi 65 persen dari kebutuhan global perangkat pelacak tersebut.

 

Tahap awal investasi sebesar 1 miliar dolar AS ini akan difokuskan pada pembangunan fasilitas manufaktur di Batam. Meski belum ada kepastian mengenai tanggal dimulainya konstruksi, pemerintah menargetkan pabrik ini selesai dan beroperasi pada awal 2026. "Rencananya bertahap. Mereka sudah survei lokasi, dan jika mulai sekarang, dijadwalkan selesai pada awal 2026," kata Rosan.

 

Serap 2.000 Tenaga Kerja

Pabrik AirTag di Batam diperkirakan akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja. Rosan menyebutkan bahwa dana investasi mencakup keseluruhan proses pembangunan hingga pabrik siap beroperasi. Ini merupakan bagian dari realisasi tahap awal, dengan rencana Apple untuk membangun pabrik tambahan di masa mendatang.

 

"Yang penting, komitmen sudah ada. Kami akan terus mengawal agar investasi ini berjalan dengan baik," lanjut Rosan.

Selain bertemu Rosan, Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, bersama delegasinya juga berdiskusi dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk membahas strategi implementasi investasi Apple di Indonesia.

 

Pertemuan tersebut juga membahas persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk Apple, termasuk iPhone 16, yang belum sepenuhnya memenuhi standar. Terkait hal ini, Rosan mengatakan keputusan lebih lanjut akan dikoordinasikan oleh Kementerian Perindustrian.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: kompas.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.