
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 06 September 2023 Waktu baca 5 menit
Beberapa negara telah mengakuisisi chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), termasuk Nvidia dan AMD. Negara-negara ini mencakup China dan Arab Saudi.
Namun, dalam waktu yang akan datang, transaksi semacam itu tidak akan semudah yang dulu. Pemerintah AS telah mengenakan pembatasan ekspor chip AI buatan Nvidia dan AMD ke China, dan sekarang aturan ini juga mulai berdampak pada beberapa negara di Timur Tengah.
Ketika pembatasan diberlakukan terhadap China, pemerintah AS mengklaim bahwa tindakan tersebut dilakukan atas dasar keamanan nasional. Namun, Departemen Perdagangan AS, yang mengatur perizinan ekspor, tidak memberikan penjelasan mengenai alasan di balik pembatasan ini terhadap negara-negara Timur Tengah.
Nvidia dan AMD telah menerima pemberitahuan tentang pembatasan ini dari otoritas terkait. Meskipun ada larangan, keduanya menyatakan bahwa pembatasan ini tidak akan memengaruhi pendapatan perusahaan.
Nvidia menyatakan, "Selama kuartal kedua tahun fiskal 2024, pemerintah AS menginformasikan kami tentang persyaratan lisensi tambahan untuk beberapa produk (GPU) A100 dan H100 yang ditujukan untuk pelanggan tertentu dan wilayah lain, termasuk beberapa negara di Timur Tengah." Sayangnya, Nvidia tidak menjelaskan negara-negara Timur Tengah mana yang terkena dampak pembatasan ini.
Sebelumnya, telah dilaporkan bahwa sejumlah negara telah mengakuisisi chip AI dari Nvidia. Pada pertengahan Agustus, perusahaan-perusahaan terkemuka di China, seperti Baidu, induk TikTok ByteDance, Tencent, dan Alibaba, memborong chip kecerdasan buatan senilai 5 miliar dolar AS atau sekitar 76 triliun rupiah dari Nvidia. Sebagai tahap awal, 100.000 prosesor A800 dari Nvidia senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar 15,2 triliun rupiah akan dikirimkan tahun ini. Laporan Financial Times menyebutkan bahwa chip AI Nvidia akan digunakan oleh China untuk membangun sistem kecerdasan buatan generatif.
Selain China, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) juga telah melaporkan pembelian ribuan chip AI dari Nvidia. Arab Saudi dilaporkan telah memesan setidaknya 3.000 chip Nvidia H100, sementara UEA telah memesan ribuan chip AI dari perusahaan AS ini. Chip ini kemungkinan akan digunakan untuk pengembangan perangkat lunak AI. UEA sebelumnya telah mengembangkan model bahasa besar (large language model/LLM) bernama Falcon, dan chip AI ini mungkin terkait dengan proyek tersebut.
Belum diketahui apakah larangan ekspor chip saat ini akan memengaruhi kesepakatan yang sudah ada atau tidak.
Larangan ekspor chip buatan perusahaan teknologi AS telah diberlakukan oleh regulator AS sejak Oktober 2022, terutama terhadap perusahaan-perusahaan China. Tindakan ini diambil sebagai upaya AS untuk mencegah teknologi yang mereka produksi digunakan untuk kepentingan militer China. Pemerintah AS berpendapat bahwa komponen semikonduktor yang diekspor dari perusahaan AS ke China dapat dirakit di sana dan digunakan untuk tujuan militer China. Oleh karena itu, pemerintah AS telah membatasi ekspor semikonduktor dari perusahaan-perusahaan AS ke China agar teknologi tersebut tidak dimanfaatkan oleh militer China.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi. |
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.