
Crypto News
Deutsche Bank Resmi Siapkan Diri Jadi Mitra Perbankan Bullish - Bursa Kripto Raksasa yang Terdaftar di NYSE!
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 02 February 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Insinyur Indonesia diperiksa karena diduga mencuri teknologi terkait jet tempur KF-21 Boramae Korea Selatan (Korsel) yang dikembangkan RI-Korea.
Mengutip kantor berita Yonhap, Jumat (2 Februari 2024), Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) saat ini mencurigai para insinyur yang dikirim ke Korea Aerospace Industries (KAI) menyimpan data pengembangan pesawat tempur KF-21 di USB. “Investigasi bersama yang melibatkan organisasi terkait, termasuk Badan Intelijen Negara, saat ini sedang dilakukan untuk menyelidiki dugaan pencurian teknologi,” kata DAPA kepada wartawan.
Menurut sumber, penyelidikan saat ini fokus pada apakah data yang disimpan mengandung teknologi strategis terkait program pengembangan KF-21. Akibat kejadian tersebut, WNI saat ini dilarang meninggalkan Korea. Sekadar informasi, pesawat tempur yang dikembangkan Indonesia dan Korea Selatan, KF-21 Boramae atau KFX/IFX, masih terkendala kendala biaya-manfaat.
Penyebabnya, Pemerintah Indonesia belum membayar kewajiban atau cost sharing yang disepakati kedua belah pihak. Dalam kontrak produksi bersama KFX/IFX, pemerintah Korea memberikan dukungan finansial sebesar 60% dan sisanya dibagi rata (cost sharing) antara Indonesia dan Korea Aerospace Industries (KAI), masing-masing pihak mencapai 20%.
Dengan demikian, total biaya yang harus dikeluarkan pemerintah Indonesia sekitar Rp 24,8 triliun. Sementara Indonesia baru membayar 17% kewajibannya dan 83% masih belum terbayar hingga saat ini. Selama pelaksanaan program, Korea terpaksa menanggung sebagian besar biaya untuk periode 2016-2022.
Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat memproduksi pesawat tempur generasi 4,5. KF-21 Boramae memiliki fitur teknologi canggih termasuk avionik cerdas semi-siluman dengan fusi sensor, sistem senjata di luar jangkauan visual, kemampuan manuver tinggi, dan konsep interoperabilitas. Ternyata, pengerjaan proyek pesawat tempur KF-21 Boramae kini telah memasuki tahap pengembangan prototipe (Engineering Production Development/EMD) yang akan berlangsung pada tahun 2016-2026.
KAI total memproduksi delapan jet tempur untuk Indonesia, dua di antaranya masih menjalani uji darat dan enam lagi terbang. Korea Selatan kemudian berencana untuk memulai produksi jet tempur KF-21 pada akhir tahun 2024, dengan tujuan mengerahkan 120 KF-21 pada tahun 2032.
Sumber: bisnis.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.