Barr The Fed Ingatkan Pasar: Waspadai Pemangkasan Suku Bunga Terlalu Cepat!

Saham News - Diposting pada 11 October 2025 Waktu baca 5 menit

Deputi Gubernur Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat), Michael Barr, menyerukan agar kebijakan pemangkasan suku bunga berikutnya dilakukan dengan pendekatan yang lebih berhati-hati, karena menurutnya penyesuaian tarif dapat memicu inflasi yang lebih lama bertahan.

 

“Secara logis, ketika ketidakpastian meningkat, langkah paling bijak adalah bertindak secara hati-hati,” ujar Barr dalam pidatonya pada Kamis (9/10) di acara Economic Club of Minnesota.

 

Ia menambahkan bahwa pejabat The Fed harus berhati-hati saat mengubah kebijakan, agar memiliki waktu cukup untuk mengumpulkan lebih banyak data, memperbarui proyeksi, dan menilai keseimbangan risiko secara lebih tepat.

 

Pada bulan sebelumnya, bank sentral AS memangkas suku bunga acuannya sebesar 0,25 persen poin, menjadi penurunan pertama di tahun ini. Barr menyatakan bahwa ia mendukung langkah tersebut, namun mengakui bahwa situasi pembuat kebijakan kini semakin kompleks di tengah risiko melemahnya pasar tenaga kerja serta potensi tekanan inflasi yang meningkat.

 

Dalam proyeksi terbaru yang dirilis bersamaan dengan keputusan itu, para pejabat The Fed memperkirakan akan ada dua kali lagi penurunan suku bunga hingga akhir tahun, berdasarkan perkiraan median.

 

Barr menjelaskan bahwa dampak langsung tarif impor Donald Trump terhadap inflasi sejauh ini lebih kecil dari perkiraan banyak analis. Meski demikian, ia memperingatkan bahwa kenaikan harga dapat terjadi beberapa bulan ke depan ketika perusahaan mulai menghabiskan stok lama dan berusaha mengembalikan margin keuntungan dengan menaikkan harga.

 

“Secara teori, tarif hanya menyebabkan kenaikan harga satu kali dan tidak seharusnya memicu inflasi yang terus berlanjut. Namun, hal tersebut bisa berubah bila harga terus naik setiap bulan dan memengaruhi ekspektasi inflasi masyarakat,” kata Barr.

 

“Tidak ada yang benar-benar ‘sekali waktu’ atau dapat diprediksi dari peningkatan tarif ini,” lanjutnya. “Pada titik tertentu, para pelaku usaha dan konsumen bisa menyesuaikan harga, belanja, serta upah mereka berdasarkan keyakinan bahwa inflasi akan terus meningkat — dan hal ini dapat menciptakan siklus sulit yang sukar dihentikan.

 

Terkait pasar tenaga kerja, Barr menilai bahwa masih belum jelas sejauh mana perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dalam beberapa bulan terakhir disebabkan oleh melemahnya permintaan. Ia menyoroti sejumlah indikator yang menunjukkan bahwa keseimbangan antara permintaan dan pasokan tenaga kerja masih relatif stabil, seperti rasio lowongan pekerjaan terhadap jumlah pengangguran.

 

“Namun, meskipun pasar tenaga kerja masih tampak seimbang, fakta bahwa keseimbangan itu terjadi karena perlambatan dalam perekrutan dan pertumbuhan pekerjaan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja kini menjadi lebih rentan terhadap guncangan negatif,” ujar Barr.

 

The Fed dijadwalkan untuk menetapkan keputusan suku bunga berikutnya pada 28–29 Oktober mendatang.

 

“Kami harus menentukan dalam pertemuan mendatang: apakah kami akan menurunkan suku bunga lagi, yang mungkin dapat membantu pasar tenaga kerja namun juga berisiko meningkatkan tekanan inflasi,” tutur Barr dalam sesi tanya jawab setelah pidatonya. “Itulah yang membuat keputusan kali ini begitu menantang.

Sumber: bloombergtechnoz.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.