
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 07 July 2023 Waktu baca 5 menit
Dalam beberapa tahun terakhir, platform e-commerce telah menjadi kekuatan yang tak terbantahkan dalam dunia perdagangan online. Namun, hadirnya WhatsApp Business dan Tiktok Shop menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah pihak terkait masa depan platform-platform e-commerce yang sudah mapan. Kedua platform ini menawarkan fitur-fitur baru yang mampu menghadirkan pengalaman berbelanja online yang lebih baik bagi pengguna mereka.
WhatsApp Business: Mendorong Pertumbuhan UMKM
WhatsApp Business adalah platform khusus yang ditujukan untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut CEO Meta, Mark Zuckerberg, jumlah pengguna aktif WhatsApp Business telah mencapai 200 juta pengguna, meningkat 4 kali lipat dibandingkan dengan 3 tahun yang lalu.
Meta, perusahaan di balik WhatsApp Business, terus mengembangkan platform ini dengan meluncurkan fitur-fitur baru. Salah satunya adalah kemampuan untuk melakukan iklan di Facebook dan Instagram langsung melalui WhatsApp Business. Pengguna dapat membuat iklan di aplikasi WhatsApp Business dan mengarahkan calon pembeli langsung ke akun WhatsApp penjual, memudahkan mereka dalam bertanya, menelusuri produk, dan melakukan pembelian.
Fitur iklan ini telah diluncurkan secara bertahap dan kini tersedia untuk sejumlah pengguna WhatsApp Business. Beberapa UMKM juga telah memanfaatkan fitur ini untuk mempromosikan produk mereka.
Selain iklan, WhatsApp Business juga memperkenalkan fitur pesan berbayar. Penjual dapat mengirimkan pesan personalisasi kepada pelanggan mereka, termasuk nama pelanggan, serta menggunakan fitur jadwal pengiriman pesan.
Tiktok Shop: Keunggulan dalam Menjangkau Audiens
Tiktok Shop adalah fitur terbaru yang diperkenalkan oleh Tiktok, platform media sosial yang sangat populer di kalangan generasi muda. Tiktok juga melangkah ke dunia e-commerce dengan menghadirkan fitur Shop, yang memungkinkan pengguna untuk membeli produk langsung dari aplikasi.
Tiktok dan WhatsApp Business memiliki basis pengguna yang besar. WhatsApp memiliki 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, sedangkan Tiktok memiliki 1,6 miliar pengguna aktif bulanan.
Di Indonesia, Tiktok Shop telah mencapai kesuksesan yang signifikan. Tahun lalu, total nilai Gross Merchandise Volume (GMV) melalui Tiktok Shop mencapai US$2,5 miliar, yang menyumbang mayoritas GMV di seluruh Asia Tenggara senilai US$4,4 miliar. Tiktok Shop juga telah menargetkan pertumbuhan GMV di Indonesia dua kali lipat, mencapai US$5 miliar (sekitar Rp 75 miliar).
Survei yang dilakukan oleh firma riset Cube Asia menunjukkan bahwa sebagian pembeli telah beralih dari platform-platform e-commerce tradisional ke Tiktok Shop. Dalam survei tersebut, terlihat bahwa pengguna Tiktok Shop mengurangi pengeluaran mereka di platform seperti Shopee dan Lazada. Hal ini berdampak pada pendapatan kedua platform tersebut, dengan pengeluaran pengguna Shopee turun 51% di Indonesia, Thailand, dan Filipina, sementara Lazada mengalami penurunan sebesar 45%. Bahkan, gerai offline juga mengalami penurunan minat dengan angka penjualan yang turun hingga 38%.
Meskipun demikian, jika melihat secara keseluruhan, GMV Shopee dan Lazada masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Tiktok Shop. GMV Shopee di kawasan Asia Tenggara mencapai US$73,5 miliar, sementara Lazada mencatat GMV sebesar US$21 miliar.
Persaingan dalam Masa Depan E-commerce
Kehadiran WhatsApp Business dan Tiktok Shop telah memberikan tekanan pada platform-platform e-commerce yang sudah mapan. Keunggulan keduanya dalam menjangkau audiens yang luas dan memberikan pengalaman berbelanja yang inovatif menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan.
Para pelaku e-commerce harus mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk tetap bersaing dalam industri yang semakin kompetitif. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
Meningkatkan Kualitas Layanan: Fokus pada pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan memberikan pelayanan yang ramah, responsif, dan cepat. Penjual harus mampu memahami kebutuhan pelanggan dan memberikan solusi yang memuaskan.
Inovasi Produk dan Penawaran: Terus mengembangkan produk-produk inovatif dan menarik serta memberikan penawaran khusus yang menarik bagi pelanggan. Penggunaan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dapat membantu dalam mengidentifikasi tren dan preferensi pelanggan.
Optimalisasi Platform Online: Memastikan bahwa platform e-commerce mereka memiliki tampilan yang menarik, responsif, dan mudah digunakan. Optimalisasi SEO (Search Engine Optimization) dan strategi pemasaran digital juga penting untuk meningkatkan visibilitas dan daya saing dalam pencarian online.
Kolaborasi dengan Platform Lain: Membangun kemitraan dengan platform-platform seperti WhatsApp Business dan Tiktok Shop untuk memanfaatkan keuntungan dari ekosistem yang lebih luas. Kolaborasi ini dapat membantu dalam meningkatkan jangkauan pelanggan dan memperluas pangsa pasar.
Dalam menghadapi perubahan tren dan persaingan yang semakin ketat, para pelaku e-commerce harus terus beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi serta kebutuhan pelanggan. Dengan strategi yang tepat dan inovasi yang berkelanjutan, mereka dapat tetap relevan dan berhasil dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar teknologi aset digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi. |
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.