
Bisnis | Ekonomi
Bansos Rp6,5 Triliun Cair Oktober - November! Beras & Minyak Goreng Dibagikan
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 15 May 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Saat memilih layanan Internet (Internet Service Provider/ISP), pengguna dapat memilih untuk menggunakan Internet kabel atau Internet satelit. Di Indonesia, internet kabel menjadi pilihan yang lebih populer karena tersedia lebih awal, seperti layanan internet kabel yang disediakan oleh IndiHome, Biznet, First Media, dll. menyediakan.
Namun, Internet satelit kini tersedia di Indonesia dengan Starlink milik Elon Musk. Starlink sudah bisa diuji coba di Indonesia mulai awal Mei 2024. Seperti namanya, Internet kabel adalah jaringan Internet yang menggunakan kabel untuk keperluan transmisi data, misalnya kabel serat optik, kabel koaksial, dan kabel tembaga untuk layanan berlangganan digital Internet kabel (DSL).
Internet Satelit, di sisi lain, mendeteksi sinyal dari satelit yang mengorbit yang mengirimkan gelombang radio ke Bumi. Satelit ini kemudian membantu mengirimkan data ke dan dari Network Operations Center (NOC), dimana manajer jaringan memantau jaringan.
Selain cara transmisi data, berikut beberapa perbedaan lain antara internet satelit dan internet kabel. Pelajari perbedaan antara internet satelit dan internet kabel di bawah ini.
1. Transmisi data
Secara lebih rinci, internet kabel disalurkan melalui kabel koaksial bawah tanah, menggunakan tembaga di dalamnya dan diisolasi untuk mengirimkan data. Sinyal TV kabel juga menggunakan kabel serupa untuk mengirimkan data. Kabel koaksial mengirimkan data jauh lebih cepat daripada saluran telepon yang digunakan koneksi dial-up. Namun kabel serat optik lebih cepat dibandingkan kabel koaksial.
Sebaliknya, koneksi Internet satelit tidak ditransmisikan melalui kabel melainkan melalui gelombang radio karena jaringan tersebut ditransmisikan dari satelit yang mengorbit Bumi. Oleh karena itu, koneksi Internet satelit mungkin dipengaruhi oleh faktor iklim atau cuaca. Antena yang ditempatkan di area pengguna dapat menerima sinyal dan kemudian mengirimkannya ke modem pengguna. Sinyal ini kemudian diubah menjadi koneksi Internet yang siap digunakan. Jika cuaca buruk, gangguan dapat terjadi selama transmisi sinyal satelit.
2. Kecepatan internet
Koneksi Internet kabel jauh lebih cepat daripada Internet satelit. Namun, Internet satelit cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti browsing Internet. Namun, Internet satelit memiliki kelemahan dalam hal latensi. Internet satelit tidak dapat memberikan latensi rendah dibandingkan dengan Internet kabel atau serat karena sinyal Internet satelit menempuh jarak yang lebih jauh.
Karena latensi yang tinggi, akan ada sedikit penundaan saat pengguna mengeluarkan perintah dan menerima hasilnya. Misalnya saja saat memainkan game tembak-tembakan seperti Valorant, maka akan terjadi lag, misalnya saja saat kamu menembak musuh. Sebagian besar sambungan Internet satelit memberikan kecepatan antara 25 Mbps dan 150 Mbps, sedangkan Internet kabel dapat memberikan kecepatan hingga 2.000 Mbps (2 TB). Starlink sendiri menawarkan kecepatan 25 hingga 200 Mbps.
Menurut salah satu pengguna Starlink di Indonesia, Indra, kecepatannya bisa mencapai 300-400 Mbps. Pengamatan tersebut dapat dilihat pada artikel ini. Dalam beberapa kasus, kecepatan Internet kabel minimum mungkin lebih cepat daripada koneksi Internet satelit. Kabel koaksial untuk Internet kabel juga dapat mengirimkan data lebih cepat dibandingkan satelit.
3. Instalasi internet
Umumnya langganan internet satelit termasuk Starlink di Indonesia tidak termasuk instalasi produk. Pengguna Starlink harus memasang sendiri peralatan dan memasang kabelnya. Perangkat Starlink sebaiknya ditempatkan di lokasi dengan pemandangan langit cerah, seperti atap rumah.
Hal ini bisa menjadi tantangan bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas, seperti apartemen yang terkadang tidak memiliki pekarangan atau atap. Jika terjadi gangguan antara antena dan langit, sinyal yang diterima mungkin tidak maksimal. Sebaliknya, pemasangan Internet kabel di Indonesia biasanya dilakukan secara gratis oleh teknisi penyedia.
4. Harga
Internet kabel lebih murah daripada Internet satelit. Selain itu, pengguna juga dapat membeli paket yang mencakup layanan Internet dan TV. Namun kelemahan internet kabel terletak pada paket berlangganan, penyedia, dan harga yang tidak terstandarisasi sehingga bervariasi antar negara.
Internet satelit lebih mahal daripada Internet kabel. Namun, seperti yang telah disebutkan, hal ini karena Internet satelit cukup nyaman, hanya membutuhkan pandangan yang jelas ke langit. Harga awal perangkat Starlink mulai dari Rp 7,8 jutaan. Kemudian harga berlangganan bulanannya sekitar Rp 750.000.
Jika Anda perhatikan lebih dekat, Anda mungkin harus membayar biaya sebesar Rp 750.000 di Indonesia untuk berlangganan Internet broadband kabel. Atau lebih ekstrim lagi, dengan biaya tersebut, pengguna dapat berlangganan dua ISP di rumahnya, satu sebagai cadangan jika yang lain mati.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: kompas.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.