Vietnam Bangun Pabrik Mobil Listrik & 100 Ribu SPKLU di Indonesia, Era EV Dimulai!

Teknologi Terkini - Diposting pada 12 March 2025 Waktu baca 5 menit

Foto: Paultan

Vietnam Akan Investasi Ekosistem Mobil Listrik di Indonesia, Vinfast Siap Bangun Pabrik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Vietnam berencana berinvestasi dalam pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Rencana ini disepakati setelah pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam.

 

Airlangga menyebut bahwa Vietnam berencana membangun 100 ribu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem kendaraan listrik.

"Salah satu investasi Vietnam adalah mendorong mobil listrik Vinfast, dan mereka telah merancang pembangunan ekosistem pengisian daya sebanyak 100 ribu unit," ujar Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/3/2025).

 

Tak hanya itu, perusahaan otomotif Vietnam, Vinfast, juga berencana mendirikan pabrik di Indonesia. Airlangga berharap kehadiran Vinfast dapat mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik nasional.

"Rencananya mereka akan membangun pabrik, lokasinya sudah ada, tetapi saya belum ingat detailnya," tambahnya.

 

Hingga saat ini, PLN dan mitra telah mengoperasikan 3.529 SPKLU di 2.400 lokasi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 2.448 unit berada di Pulau Jawa, 431 unit di Sumatera, dan sisanya tersebar di berbagai wilayah lainnya. PLN juga menyiapkan 12 unit SPKLU mobile di jalur utama mudik untuk mengantisipasi kebutuhan darurat.

 

Indonesia-Vietnam Perkuat Kemitraan Ekonomi, Targetkan Perdagangan USD 18 Miliar

Pada Senin sore (10/3/2025), Indonesia dan Vietnam menandatangani tiga dokumen kerja sama bilateral dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, di Istana Negara.

 

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen kedua negara untuk mempererat kerja sama di berbagai sektor.

"Kami ingin meningkatkan kerja sama ekonomi dan jika memungkinkan, mengintegrasikan ekonomi kedua negara. Kami sepakat untuk menargetkan hubungan perdagangan bilateral sebesar USD 18 miliar pada tahun 2028," ujar Prabowo usai pertemuan.

 

Dalam pertemuan tersebut, tiga dokumen kerja sama ditandatangani, meliputi:

  1. Letter of Intent (LoI) dalam peningkatan kapasitas bidang teknik dan ekonomi digital, ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Menteri Industri Vietnam.
  2. Letter of Intent (LoI) dalam kerja sama bidang sains dan teknologi, ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI serta Menteri Sains dan Teknologi Vietnam.
  3. Implementing Arrangement dalam kerja sama akuakultur, ditandatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI serta Wakil Menteri Lingkungan Vietnam.

 

Presiden Prabowo menyatakan bahwa kerja sama ekonomi menjadi prioritas utama bagi kedua negara. Ia juga menekankan bahwa Indonesia menyambut baik investasi Vietnam di sektor otomotif, pertanian, dan ketahanan pangan.

"Investasi Vietnam di berbagai sektor di Indonesia akan menguntungkan kedua negara. Selain itu, kerja sama ini juga berpotensi membantu ketahanan pangan global," tutup Prabowo.

Sumber: tempo.co

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.