Prediksi BOS TYMIO: Bitcoin Berpotensi Tembus US$180.000 di Tahun 2025!

Crypto News - Diposting pada 26 November 2024 Waktu baca 5 menit

Illustrasi Crypto

DIGIVESTASI - Bitcoin Diprediksi Capai USD 180.000 pada Akhir 2025, Bitcoin (BTC) diproyeksikan mencapai harga USD 180.000 pada akhir 2025, menurut prediksi Georgi Verbitskii, pendiri platform keuangan terdesentralisasi TYMIO.

 

Berdasarkan laporan dari Cointelegraph, Verbitskii memperkirakan nilai Bitcoin akan berada di kisaran USD 100.000 hingga USD 120.000 pada akhir 2024 atau awal 2025, sebelum mengalami lonjakan signifikan.

 

“Bitcoin berpeluang mencapai USD 100.000 sebelum pelantikan Donald Trump,” kata Verbitskii. Ia juga menambahkan bahwa kenaikan tersebut berpotensi terus berlanjut hingga menyentuh USD 180.000 pada akhir 2025.

 

Namun, Verbitskii mengingatkan bahwa kenaikan harga ini tidak akan berlangsung secara instan dan kemungkinan baru terlihat menjelang akhir tahun. Ia juga menyarankan investor untuk tetap waspada.

 

“Diversifikasi portofolio dengan memanfaatkan limit order untuk pembelian atau penjualan Bitcoin, serta menggunakan opsi trading, adalah langkah bijak guna menghindari kerugian akibat fluktuasi pasar,” ujar Verbitskii.

 

Faktor utama yang diprediksi mendorong lonjakan harga Bitcoin adalah kelangkaan pasokan akibat halving pada April 2024. Halving merupakan proses pengurangan jumlah Bitcoin baru yang dapat ditambang per blok, yang secara langsung meningkatkan kelangkaan aset ini.

 

“Jumlah Bitcoin yang tersedia terus berkurang setiap tahun. Selain itu, banyak koin yang hilang karena pengguna lupa kata sandi atau kehilangan dompet digitalnya,” jelas Verbitskii.

 

Ia juga menyebutkan bahwa krisis pasokan dapat terjadi ketika permintaan melampaui ketersediaan, sehingga harga Bitcoin berpotensi naik tajam dengan volatilitas tinggi.

 

Tanda-tanda kelangkaan ini, menurut Verbitskii, sudah terlihat sejak Juni 2024, ketika cadangan Bitcoin di bursa global menyentuh titik terendah dalam tiga tahun terakhir dan terus menyusut hingga Agustus 2024.

 

“Situasi ini semakin diperparah pada November 2024 dengan meningkatnya permintaan akibat kondisi ekonomi global dan pemilu presiden di Amerika Serikat,” tambahnya.

 

Jason Myers, pendiri Onramp Bitcoin, turut menyoroti halving sebagai faktor utama kenaikan harga Bitcoin.

 

“Pengurangan subsidi blok bagi penambang, meningkatnya minat institusional, serta perubahan dalam dinamika ekonomi global adalah alasan kuat di balik tren kenaikan ini,” jelas Myers.


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: investing.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.