
Bisnis | Ekonomi
Timah RI Diselundupkan ke Negara Tetangga, Jumlahnya Fantastis!
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 17 June 2025 Waktu baca 5 menit
Israel dan Iran kembali terlibat dalam saling serang pada Selasa, 17 Juni 2025, menandai hari kelima dari rangkaian bentrokan yang menjadi salah satu konfrontasi paling serius antara kedua negara sepanjang sejarah. Ketegangan ini menimbulkan kekhawatiran global akan kemungkinan pecahnya konflik jangka panjang yang dapat mengguncang kawasan Timur Tengah secara luas.
Berikut perkembangan terbaru seperti dilaporkan CNBC Indonesia berdasarkan informasi dari AFP:
Jumlah korban di kedua negara terus mengalami peningkatan. Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa sedikitnya 224 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.200 orang lainnya mengalami luka-luka. Di sisi lain, otoritas Israel menyebutkan bahwa sebanyak 24 orang tewas dan 592 orang luka-luka.
Dalam pembaruan informasi pada Senin malam, Israel dilaporkan menyerang kantor siaran televisi pemerintah Iran, memaksa salah satu pembawa acara untuk kabur saat siaran berlangsung.
Israel juga mengklaim telah menewaskan sejumlah komandan militer serta ilmuwan nuklir Iran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pihaknya telah "mengeliminasi" tokoh-tokoh kunci keamanan Iran satu per satu.
Netanyahu menyebutkan bahwa operasi militer Israel telah "mengubah wajah Timur Tengah", dan negara itu akan terus melanjutkan kampanye militernya untuk membawa "perubahan besar" di Iran.
Israel menyatakan memiliki tiga target utama dalam serangan ini: menghancurkan program nuklir Iran, mengakhiri kemampuan produksi rudal balistik, dan menumpas "poros terorisme", yang merujuk pada jaringan milisi pro-Iran di Timur Tengah.
Netanyahu menambahkan bahwa negaranya akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat. Ia juga tidak menutup kemungkinan adanya upaya untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan evakuasi penduduk Teheran melalui unggahan media sosial, dengan pernyataan tegas, "Semua orang harus segera meninggalkan Teheran!" tanpa memberikan keterangan tambahan.
Pemerintah China juga meminta warganya untuk segera meninggalkan Israel, dengan menyebut eskalasi konflik sebagai alasan utama.
Sebelumnya, Israel telah menginstruksikan evakuasi untuk Distrik 3 di wilayah utara Teheran, tempat kantor penyiaran IRIB berada, yang kemudian menjadi sasaran serangan. IRIB melanjutkan siaran langsung meski mengalami serangan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyatakan bahwa serangan Israel merupakan "kejahatan perang" dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak. Sebagai balasan, Iran mengeluarkan peringatan evakuasi terhadap media Israel.
Militer Israel menyatakan telah menghancurkan sekitar sepertiga peluncur rudal permukaan-ke-permukaan milik Iran. Juru bicara militer Israel, Effie Defrin, menyebut Israel kini telah menguasai penuh wilayah udara di atas Teheran.
Sementara itu, juru bicara militer Iran, Reza Sayyad, menyebut bahwa sasaran mereka mencakup lokasi strategis seperti instalasi keamanan penting serta kediaman para komandan militer dan ilmuwan Israel. Salah satu target yang berhasil diserang adalah kilang minyak besar di kota pesisir Haifa, menurut pernyataan pejabat Israel usai pencabutan larangan sensor militer.
Permukiman penduduk di kedua negara juga tidak luput dari serangan, yang menyebabkan kekhawatiran global akan potensi pecahnya Perang Dunia Ketiga.
Meski konflik meningkat tajam, beberapa pemimpin dunia menyerukan agar kekerasan segera dihentikan.
China mendesak Israel dan Iran untuk segera menurunkan eskalasi dan mencegah kawasan jatuh dalam kekacauan lebih lanjut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan melalui sambungan telepon kepada Presiden Iran bahwa Turki siap menjadi mediator dalam upaya mengakhiri konflik. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa para pemimpin G7 sepakat untuk mendorong de-eskalasi.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengimbau kedua pihak untuk menghentikan serangan terhadap warga sipil dan memperingatkan bahwa upaya menjatuhkan pemerintahan ulama Iran akan menjadi kesalahan strategis. Sementara itu, Donald Trump mengatakan dalam KTT G7 bahwa “Iran tidak akan memenangkan perang ini dan mereka harus segera bersedia berdialog sebelum terlambat.”
Netanyahu menyebutkan bahwa serangan Israel difokuskan untuk menghentikan ancaman "eksistensial" yang ditimbulkan oleh program nuklir dan sistem persenjataan rudal Iran. Kampanye pengeboman besar-besaran ini terjadi tak lama setelah peringatan dari badan pengawas nuklir PBB mengenai aktivitas atom Iran.
Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menyatakan bahwa sejauh ini tidak ditemukan indikasi kerusakan fisik pada bagian bawah tanah fasilitas pengayaan uranium Natanz milik Iran. Ia menambahkan bahwa tingkat radiasi di sekitar area tersebut tetap dalam batas normal. Namun sebelumnya, IAEA menyebut bahwa infrastruktur penting di atas tanah dari kompleks nuklir Natanz telah mengalami kerusakan serius.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.