Xi Jinping Bersumpah Untuk Menghapus Korupsi di China Secara Tuntas

Berita Terkini - Diposting pada 10 January 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Presiden Tiongkok Xi Jinping telah berjanji untuk memperkuat gerakan anti-korupsi di industri-industri utama di Tiongkok. Melansir Bloomberg, Selasa (9/1/2024), Xi Jinping menyebut sektor keuangan, energi, farmasi dan infrastruktur serta badan usaha milik negara sebagai target baru pengawasan  pada pertemuan  anti-korupsi Partai Komunis di Partai Komunis. 11 Januari 2024. Senin.“Tidak ada kata mundur, tidak ada kata mundur, dan tidak ada ampun dalam pemberantasan korupsi,” kata pemimpin Tiongkok itu. Bloomberg.

 

Alicia Garcia Herrero, kepala ekonom untuk Asia-Pasifik di Natixis SA, mengatakan kampanye antikorupsi  penting karena beberapa kasus terkait dengan keamanan dan Xi dapat melihatnya sebagai  ancaman. Langkah-langkah ini merusak kepercayaan dan perekonomian, namun sepertinya tidak akan berhenti dalam waktu dekat. “Ada kompromi nyata di mata Xi dan keamanan adalah prioritas utama karena keduanya merupakan dua hal,” kata Herrero.

 

Pemimpin Tiongkok yang paling berkuasa sejak Mao Zedong  menjadikan pemberantasan korupsi sebagai kebijakan utamanya sejak berkuasa lebih dari satu dekade lalu. Beberapa pejabat senior yang dikenal sebagai “harimau” didakwa tahun lalu dan Tiongkok sedang menyelidiki lebih dari 100 pakar keuangan, termasuk mantan pimpinan Bank of China Ltd. Pengganti Luong Ca. Xi mengatakan bahwa orang-orang korup dari kelas "semut" juga menjadi sasarannya. Masih rumit dan sulit,” imbuhnya.

 

Pertemuan ini digelar bersamaan dengan pemutaran empat episode dokumenter di Tiongkok yang merinci 12 kasus korupsi. Salah satu episode menyoroti seorang pejabat yang mengkreditkan lebih dari 150 miliar yuan ($21 miliar) ke buku besar utang kota untuk proyek infrastruktur palsu. Tiongkok juga telah memecat sekitar 15 anggota senior kompleks industri militer dan  pertahanan dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan berlanjutnya penyelidikan terhadap korupsi di sektor tersebut. Langkah ini dilakukan setelah Tiongkok tiba-tiba memecat Menteri Luar Negerinya tahun lalu dan menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut.

Sumber: bisnis.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.