Donald Trump Kobarkan Perang Dagang! Negara Surplus Jadi Target Serangan

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 16 March 2025 Waktu baca 5 menit

Donald Trump./Bloomberg-Al Drago

Trump Kobarkan Perang Dagang, Sri Mulyani: Ini War Game di Bidang Ekonomi

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengobarkan perang dagang dengan menerapkan tarif bea masuk yang tinggi terhadap sejumlah negara. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kebijakan ini sebagai "war game" yang dijalankan oleh Trump.

 

Menurutnya, Trump menargetkan negara-negara yang memiliki surplus perdagangan terhadap AS, yang jumlahnya mencapai setidaknya 20 negara. Selain China dan Vietnam, Indonesia juga termasuk dalam daftar negara yang terkena dampak kebijakan ini.

 

Sejak Trump menjabat kembali sebagai Presiden AS, Sri Mulyani menilai bahwa arah kebijakan ekonomi global mengalami pergeseran dari multilateralisme menuju unilateralisme. Perubahan ini tercermin dari penerapan tarif impor yang dilakukan secara sepihak oleh AS terhadap sejumlah negara.

 

"Inilah yang disebut sebagai war game dalam sektor ekonomi saat ini. Perdagangan yang sebelumnya berbasis aturan (rule-based) kini bisa diubah sepihak, dan Presiden Trump menargetkan negara-negara yang memiliki surplus perdagangan terhadap AS," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

 

Sebagai contoh, Trump menerapkan tarif impor 10% untuk produk energi dan 25% untuk barang lain dari Kanada, sementara untuk Meksiko dikenakan 25% dan China 10%. Kebijakan ini memicu aksi balasan dari negara-negara tersebut dengan memberlakukan tarif impor serupa terhadap AS.

 

Dampak bagi Indonesia: Disrupsi Rantai Pasok dan Volatilitas Komoditas

Sri Mulyani menjelaskan bahwa kebijakan perdagangan Trump berpotensi memberikan dampak signifikan bagi Indonesia. Dampak tersebut antara lain:

  • Meningkatnya biaya rantai pasok di sektor manufaktur, khususnya di industri digital.
  • Terjadinya disrupsi dalam rantai pasok global.
  • Harga komoditas menjadi lebih volatil.
  • Sentimen pasar yang tidak stabil akibat kebijakan dagang yang terus berubah.

 

"Harga komoditas menjadi sangat fluktuatif, sentimen pasar terus bergejolak, dan ini memaksa setiap negara untuk memikirkan kembali peta ekonomi global ke depannya," jelasnya.

 

Secara global, kebijakan perdagangan Trump ini juga membuka peluang relokasi industri dan rekonfigurasi rantai pasok. Selain itu, blok ekonomi di luar AS, seperti ASEAN dan BRICS, diprediksi akan semakin menguat sebagai respons terhadap kebijakan unilateral AS.

 

"Presiden Prabowo terus mengingatkan bahwa Indonesia harus bersiap dan memperkuat diri, karena dunia saat ini berada dalam kondisi yang sangat berbeda. Unilateralisme semakin dominan, dan kita harus menjaga kepentingan serta kedaulatan Indonesia," kata Sri Mulyani.

 

Tidak Ada Lagi "Teman" dalam Perdagangan Global

Sri Mulyani menegaskan bahwa perang dagang ini menunjukkan bahwa hubungan perdagangan antarnegara kini tidak lagi didasarkan pada pertemanan. Ia mencontohkan bagaimana AS dan Kanada, yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat, kini berubah menjadi lawan akibat kebijakan tarif dagang.

 

"Situasi ini memaksa seluruh negara untuk memikirkan ulang peta ekonomi global. Bahkan konsep friendshoring pun kini tidak lagi berlaku—karena ternyata dalam dunia perdagangan saat ini, tidak ada lagi yang benar-benar bisa disebut sebagai teman," ujarnya.

 

"Bayangkan saja, betapa dekatnya hubungan AS dan Kanada selama ini. Dulu, jika kamu berteman, maka kamu aman. Tapi sekarang, definisi ‘teman’ dalam perdagangan global sudah tidak ada lagi," tambahnya.

Sumber: detik.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.