
Investasi Digital
Gila! Harga Emas Antam Naik Rp 1 Juta dalam 2,5 Tahun, Lonjakan Tertinggi!
/index.php/news/detail/saham_terkini/ihsg-turun-1-81-sepekan-kapitalisasi-pasar-anjlok-ke-rp-11-235-t
Saham News - Diposting pada 16 March 2025 Waktu baca 5 menit
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sepanjang perdagangan sepekan, 10-14 Maret 2025. IHSG turun 1,81 persen ke level 6.515,631 dari 6.636,000 pada pekan sebelumnya.
"IHSG mengalami perubahan sebesar 1,81 persen menjadi 6.515,631 dari 6.636,000 pada pekan lalu," ujar Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Eko Susanto, dalam keterangannya, Sabtu (15/3).
Eko juga mengungkapkan bahwa kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan 1,87 persen menjadi Rp 11.235 triliun, dibandingkan Rp 11.450 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa mencatat penurunan signifikan sebesar 28,43 persen, turun dari Rp 13,14 triliun menjadi Rp 9,40 triliun.
Dari sisi aktivitas perdagangan, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami sedikit penurunan 1,48 persen, dengan 1,09 juta transaksi dibandingkan 1,10 juta transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian juga turun 12,94 persen, dari 19,88 miliar saham menjadi 17,31 miliar saham.
Dari sisi investor asing, pada perdagangan Jumat (14/3) tercatat nilai jual bersih sebesar Rp 1,77 triliun. Sementara itu, sepanjang tahun 2025, investor asing telah membukukan net sell senilai Rp 26,04 triliun.
Pada awal pekan, perdagangan BEI dibuka dengan pencatatan perdana saham PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) dan PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI). Selain itu, BEI resmi meluncurkan fitur transaksi Repurchase Agreement (Repo) pada Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) guna meningkatkan efisiensi perdagangan surat utang dan pasar uang.
Pada Jumat (14/3), BEI mencatatkan penerbitan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance Tahap II Tahun 2025 senilai Rp 1,6 miliar. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2025 mencapai 23 emisi dari 16 emiten, dengan nilai Rp 27,92 triliun.
Secara keseluruhan, BEI mencatatkan 602 emisi obligasi dan sukuk dengan outstanding sebesar Rp 483,20 triliun dan USD 105,75 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Selain itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 192 seri, dengan nilai nominal Rp 6.190,33 triliun dan USD 502,10 juta. Di sisi lain, BEI juga mencatatkan 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp 2,41 triliun.
Sumber: kumparan.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.