Harga Minyak Anjlok Setelah Donald Trump Janjikan Peningkatan Produksi saat Pelantikan

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 21 January 2025 Waktu baca 5 menit

Pelantikan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat dilakukan di dalam Capitol Rotunda. (Julia Demaree Nikhinson/AFP)

DIGIVESTASI - Harga Minyak Dunia Tertekan Pasca Janji Trump Tingkatkan Produksi, Harga minyak mentah global mengalami penurunan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan akan meningkatkan produksi minyak domestik sembari menunda kebijakan tarif perdagangan. Langkah ini diperkirakan akan mendorong kenaikan pasokan sekaligus menekan permintaan pasar.

 

Menurut laporan dari Yahoo Finance pada Selasa (21/1/2025), harga minyak mentah Brent turun hampir 1 persen, mendekati angka USD 80 per barel.

 

Trump menegaskan bahwa pada hari pertama menjabat, ia tidak akan langsung mengumumkan perang tarif terhadap Tiongkok, Kanada, atau Meksiko. Sebaliknya, ia memerintahkan lembaga federal untuk mengkaji hubungan perdagangan Amerika Serikat dengan negara-negara tersebut.

 

Para pelaku pasar mencermati potensi gangguan pasokan minyak dari Kanada, pemasok terbesar bagi AS. Meski sebelumnya Trump memberi sinyal kepada Perdana Menteri Alberta bahwa minyak mungkin tidak akan masuk dalam daftar pengecualian tarif.

 

Sebagai bagian dari strateginya untuk mendorong produksi energi dalam negeri, Trump menyatakan akan segera mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif, termasuk kebijakan darurat hanya beberapa jam setelah pelantikannya. "Kita akan mengebor," ujarnya dalam pidato pelantikan.

 

Cuaca dan Sanksi Berpengaruh pada Pergerakan Harga
Awal tahun ini, harga minyak meningkat akibat cuaca dingin ekstrem di Belahan Bumi Utara, yang mendorong permintaan energi pemanas. Selain itu, sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak Rusia memaksa konsumen di Asia mencari pemasok alternatif, sehingga pasar menghadapi ketegangan.

 

Meski demikian, tambahan sanksi AS terhadap Rusia juga mengakibatkan gangguan pasar tanker serta memengaruhi aktivitas penyulingan minyak di Tiongkok, yang mulai membeli minyak dari Eropa. Spekulan memperkirakan lonjakan harga minyak Timur Tengah pasca-sanksi ini akan segera melambat.

 

Calon Menteri Keuangan pilihan Trump, Scott Bessent, mengungkapkan rencana mendukung langkah-langkah tambahan untuk menekan industri minyak Rusia, yang berpotensi memperluas gangguan pasokan. Di sisi lain, penasihat keamanan nasional Trump menyampaikan komitmennya untuk memberikan tekanan maksimum terhadap Iran.


 

Pidato Pertama Donald Trump sebagai Presiden: Era Emas Dimulai
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pidato perdananya di Capitol Rotunda, Washington D.C., pada Senin (20/1/2025). Dalam pidatonya, ia menyatakan dimulainya era baru yang disebut sebagai "Era Emas Amerika Serikat."

 

"Era Emas Amerika Serikat dimulai sekarang," kata Trump, sebagaimana disiarkan secara langsung oleh akun resmi Komite Pelantikan Kongres.

 

Trump menegaskan komitmennya pada prinsip "America First" dan menyampaikan optimismenya terkait masa depan bangsa. "Saya yakin kita telah memasuki era baru yang penuh kesuksesan," tambahnya.

 

Ia juga menyebut gelombang perubahan yang tengah melanda negara. "Cahaya matahari akan bersinar ke seluruh dunia, dan Amerika Serikat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan momen yang belum pernah terjadi sebelumnya," tegasnya.


 

Trump Resmi Dilantik Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat
Donald Trump resmi menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat setelah membacakan sumpah jabatan di Capitol Rotunda, Washington D.C., pada Senin (20/1/2025).

 

Dalam sumpahnya, Trump mengatakan:
"Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan menjalankan jabatan Presiden Amerika Serikat dengan setia, dan dengan kemampuan terbaik saya, menjaga, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat. Semoga Tuhan menolong saya."

 

Di waktu yang sama, JD Vance secara resmi dilantik sebagai Wakil Presiden AS setelah membacakan sumpah jabatannya. Berikut isi sumpah yang dibacakan Vance:

 

"Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan mendukung dan membela Konstitusi Amerika Serikat dari semua musuh, baik asing maupun domestik. Bahwa saya akan memegang teguh iman dan kesetiaan saya, bahwa saya menerima kewajiban ini dengan sukarela, tanpa ada keraguan atau maksud untuk mengelak, dan bahwa saya akan melaksanakan tugas jabatan yang akan saya emban dengan baik dan setia. Semoga Tuhan menolong saya."


Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita

Sumber: liputan6.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.