
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 03 June 2025 Waktu baca 5 menit
Sejumlah analis ekonomi memperkirakan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei 2025 kembali mengalami penurunan harga secara bulanan (month to month/mtm), menunjukkan adanya deflasi.
Perkembangan ini merupakan kebalikan dari kondisi pada April 2025, di mana terjadi inflasi sebesar 1,17 persen akibat lonjakan harga musiman selama periode Lebaran.
Andry Asmoro, Kepala Ekonom Bank Mandiri, memperkirakan bahwa pada Mei 2025 terjadi deflasi sebesar 0,18 persen secara mtm. Penurunan harga ini dipicu oleh melimpahnya pasokan pangan pascapanen, khususnya komoditas cabai. Selain itu, harga sejumlah bahan pangan yang sebelumnya bergejolak kini mulai kembali stabil.
"Tekanan deflasi ini menunjukkan bahwa pasokan pangan tetap terjaga dan permintaan masyarakat sudah kembali ke kondisi normal setelah Lebaran," ujar Andry pada Senin (2 Juni 2025).
Dengan proyeksi tersebut, laju inflasi tahunan diperkirakan turun menjadi 1,8 persen pada Mei 2025, lebih rendah dibanding 1,95 persen pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, memperkirakan deflasi yang lebih besar terjadi pada bulan Mei, yaitu sebesar 0,27 persen secara mtm.
"Deflasi diprediksi terjadi pada Mei 2025 secara bulanan dengan estimasi sekitar 0,27 persen," ujar Josua.
Ia menjelaskan bahwa stabilisasi harga bahan pangan setelah Lebaran menjadi faktor utama pendorong deflasi, dengan penurunan harga signifikan pada cabai merah dan cabai rawit.
Namun, ia juga mencatat bahwa beras dan produk unggas kemungkinan masih mencatat inflasi, meskipun dalam tingkat yang moderat.
Selain itu, harga-harga yang ditetapkan oleh pemerintah juga mencatat penurunan. Harga bahan bakar minyak non-subsidi turun akibat merosotnya harga minyak dunia pada April, dan tarif penerbangan juga menurun seiring berakhirnya lonjakan permintaan Lebaran.
"Secara keseluruhan, kondisi inflasi pada Mei 2025 mencerminkan pola musiman yang wajar pasca-Lebaran dengan tekanan harga yang tetap terjaga," tambah Josua.
Dalam kondisi ini, inflasi tahunan (year on year/yoy) diperkirakan akan turun menjadi 1,70 persen dari sebelumnya 1,95 persen. Sementara inflasi inti diprediksi sedikit melemah ke level 2,43 persen dibandingkan 2,48 persen pada April. Penurunan ini sejalan dengan penurunan harga emas domestik dan penguatan nilai tukar rupiah.
Secara akumulatif, inflasi dari Januari hingga Mei 2025 diperkirakan baru mencapai 1,29 persen, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Apabila proyeksi ini terealisasi, maka arah penurunan inflasi pada paruh pertama 2025 tetap konsisten dengan tekanan harga yang relatif rendah," kata Josua.
Ia juga memproyeksikan bahwa deflasi bisa terus berlanjut hingga bulan Juni dan Agustus. Pemerintah berencana kembali memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen, seperti yang dilakukan pada Januari dan Februari lalu. Kebijakan ini terbukti mampu menahan laju inflasi bulanan.
Namun demikian, Josua mengingatkan bahwa efek insentif tersebut hanya bersifat sementara. Ia memperkirakan inflasi akan kembali naik di semester kedua tahun 2025 seiring berakhirnya kebijakan stimulus dan meningkatnya permintaan dalam negeri.
Secara keseluruhan, inflasi pada akhir tahun 2025 diprediksi akan berada di kisaran 2,33 persen. Angka ini masih berada dalam target Bank Indonesia, meskipun meningkat dibandingkan dengan inflasi akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar 1,57 persen.
Sumber: kompas.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.