Indonesia Usulkan FTA Terbatas dengan AS untuk Ekspor Nikel

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 30 June 2023 Waktu baca 5 menit

Indonesia telah mengusulkan perjanjian perdagangan bebas terbatas (free trade agreement/FTA), dengan Amerika Serikat (AS), yang akan memungkinkan nikel dan komoditas penting lainnya yang digunakan dalam produksi kendaraan listrik untuk dikirim ke AS. Adanya FTA memungkinkan perusahaan Indonesia dalam rantai pasokan kendaraan listrik mendapatkan keuntungan dari kredit pajak AS.

 

Dalam kutipan dari ASEAN Briefing, AS meluncurkan panduan baru mengenai kredit pajak kendaraan listrik di bawah Undang-undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA), yang mencakup paket energi bersih senilai US$ 369 miliar.

 

Berlandaskan IRA, perusahaan memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak sebesar US$ 7.500 apabila memenuhi salah satu dari dua kriteria. Pertama, sebanyak 40% mineral yang digunakan untuk produksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) harus diekstraksi atau diproses di AS, atau dengan salah satu mitra dagang bebasnya. Kedua, setidaknya setengah dari komponen baterai harus diproduksi di Amerika Utara.

 

Selain itu, mulai tahun 2024, kendaraan listrik yang mendapat manfaat dari kredit pajak tidak dapat berisi komponen dari "entitas asing yang menarik perhatian," dan mulai tahun 2025, kendaraan tidak dapat memiliki bahan penting yang berasal, diekstraksi, dan diproses oleh entitas asing yang menarik perhatian.

 

Seperti yang diketahui, AS hanya memiliki 0,4% dari cadangan nikel global dan hanya memproduksi 18.000 metrik ton per tahun. Selanjutnya, mitra FTA AS hanya menyumbang kurang dari 10% dari produksi nikel global. Untuk diketahui, kemitraan ini tidak mencakup eksportir nikel utama global seperti Indonesia, Rusia, dan Filipina.

 

Indonesia sendiri telah berupaya memanfaatkan cadangan nikelnya yang sangat melimpah, diperkirakan mencapai 22 juta ton, untuk menarik investasi ke industri hilir nikel serta dari produsen baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik itu sendiri. Indonesia juga merupakan produsen logam terbesar di dunia, dengan produksi mencapai 1 juta ton pada tahun 2021.

 

Indonesia dan AS dapat fokus pada kesepakatan yang lebih terbatas seperti FTA terbatas AS-Jepang, atau Perjanjian Mineral Kritis, yang mencakup mineral penting yang menjadi kunci untuk mendorong kendaraan listrik, seperti nikel, grafit, mangan, kobalt, dan litium. Perjanjian yang ditandatangani pada Maret 2023 ini membuat AS dan Jepang mengurangi ketergantungan pada China untuk mineral penting.

 

Melalui FTA tersebut, AS dan Jepang tidak akan memberlakukan larangan yang tidak semestinya terhadap impor atau ekspor mineral penting ke wilayah masing-masing. Baik AS maupun Jepang juga berkomitmen untuk tidak membebankan bea ekspor pada mineral kritis.

 

Kesepakatan untuk tidak membebankan bea ekspor ini memberikan keuntungan bagi produsen baterai Jepang, seperti Panasonic. Bagi AS, perjanjian tersebut memastikan kelancaran rantai pasokan untuk pasokan bahan penting baterai kendaraan listrik ini.

 

Dengan demikian, Perjanjian Mineral Kritis AS-Jepang memberikan panduan bagi mitra dagang AS lainnya, seperti Indonesia, yang saat ini tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas yang memenuhi syarat di bawah IRA. AS sedang dalam negosiasi dengan UE dan Inggris untuk mencapai kesepakatan serupa mengenai mineral penting.

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun InstagramTikTokYoutube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar teknologi aset digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.