
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 01 September 2023 Waktu baca 5 menit
Permintaan anggaran belanja yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan Jepang telah mencapai rekor dengan jumlah senilai 7,7 triliun yen atau sekitar 52,67 miliar dolar AS untuk tahun fiskal 2024. Ini merupakan langkah terbaru Jepang dalam meningkatkan belanja pertahanan sebanyak 43 triliun yen dalam lima tahun.
Tahun ini menjadi tahun kedua rencana Perdana Menteri Fumio Kishida untuk menggandakan belanja pertahanan hingga mencapai 2 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2027. Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya agresivitas Cina dan ketidakpastian yang terkait dengan Korea Utara.
Permintaan ini muncul dalam konteks memburuknya hubungan antara Jepang dan Cina setelah Jepang memutuskan untuk membuang air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit nuklir Fukushima ke dalam laut. Cina telah mengutuk tindakan ini dan melarang impor makanan laut dari Jepang.
Permintaan anggaran untuk tahun fiskal 2024, yang diajukan kepada Kementerian Keuangan pada Kamis (31/8/2023), menambahkan hampir satu triliun yen dari anggaran tahun sebelumnya yang sebesar 6,8 triliun yen. Jika disetujui, ini akan menjadi tahun kedua berturut-turut Jepang menaikkan anggaran pertahanannya hampir satu triliun yen, suatu tindakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Kementerian Pertahanan berencana mengalokasikan lebih dari 900 miliar yen untuk pembelian amunisi dan senjata, termasuk rudal kapal-ke-udara yang baru, sesuai dengan permintaan yang tercantum dalam anggaran.
Sebanyak 600 miliar yen akan digunakan untuk memperkuat kemampuan logistik guna mendukung penempatan senjata dan sumber daya di gugus pulau barat daya Jepang dalam situasi darurat.
Dalam dokumen permintaan anggaran, Kementerian Pertahanan Jepang menyebutkan dana tersebut akan digunakan untuk membeli tiga kapal pendaratan baru senilai total 17 miliar yen, 17 helikopter angkut dengan total lebih dari 300 miliar yen, serta tim angkut khusus baru untuk meningkatkan kemampuan penempatan pasukan.
Selain itu, Jepang juga menganggarkan 75 miliar yen untuk pengembangan rudal pencegat yang dapat melawan hulu ledak hipersonik bersama dengan Amerika Serikat, serta 64 miliar yen untuk proyek pembuatan jet tempur generasi berikutnya bekerja sama dengan Inggris dan Italia.
Peningkatan rekor anggaran pertahanan ini dilakukan oleh Jepang, seorang sekutu setia Amerika Serikat, setelah beberapa dekade menerapkan kebijakan pasifisme. Pada tahun 1947, Amerika Serikat memperkenalkan konstitusi baru bagi Jepang yang menolak perang.
Namun, kekhawatiran mengenai ambisi maritim dan agresivitas militer Cina, khususnya terkait dengan Taiwan, serta ketidakpastian yang terkait dengan Korea Utara yang terus meningkatkan kekuatan militernya, telah mengubah sikap Jepang. Hal ini terutama terjadi setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Saat ini, tindakan agresi Jepang selama Perang Dunia II masih menjadi sumber ketegangan dalam hubungannya dengan beberapa negara di Asia. Jepang telah memberikan jaminan bahwa kekuatan militernya tidak akan digunakan untuk mengancam negara lain.
Jepang menyatakan akan tetap memprioritaskan upaya diplomatik dan dialog untuk menghindari kesalahpahaman.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi. |
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.