Pendiri J&T Express Jadi Miliarder Baru Setelah Listing di Bursa Hong Kong

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 30 October 2023 Waktu baca 5 menit

Perusahaan logistik J&T Global Express Ltd telah membuat debutnya di papan utama Bursa Hong Kong setelah berhasil menyelesaikan penawaran saham perdana (IPO) terbesar kedua dalam tahun ini di kota tersebut. Melalui IPO ini, pendiri perusahaan, Jet Lee, mencatatkan namanya sebagai miliarder baru dengan kekayaan sekitar US$1,5 miliar menurut indeks Bloomberg Billionaires.

 

Saat sesi perdagangan dimulai, harga saham J&T naik sebesar 0,17% menjadi HK$12,02 per saham pada pagi Jumat (27/10). Perusahaan kurir ini menyediakan layanan pengiriman untuk berbagai toko online terkemuka seperti Shein, Pinduoduo, dan Shopee, dan berhasil mengumpulkan dana sebesar US$500 juta atau sekitar Rp 7,95 triliun melalui IPO tersebut.

 

Jet Lee, yang memiliki 11% saham dalam J&T, adalah salah satu miliarder China yang lahir dari fenomena lonjakan belanja online dalam dua dekade terakhir. Menurut laporan Bloomberg, Jet Lee mendirikan J&T setelah menghabiskan lebih dari 15 tahun di perusahaan pembuat ponsel pintar China, OPPO, dan turut berperan dalam pengembangan operasional perusahaan tersebut di Asia Tenggara.

 

Setelah pendirian J&T di Jakarta pada tahun 2015, perusahaan ini berkembang pesat dan merambah ke seluruh wilayah Asia Tenggara. Pada tahun 2020, J&T memasuki pasar China. Berdasarkan prospektus IPO mereka, pada tahun 2022, J&T telah mendominasi lebih dari 20% pangsa pasar dalam industri pengiriman ekspres di Asia Tenggara.

 

Ekspansi yang pesat ini menarik perhatian sejumlah investor terkemuka, termasuk Tencent Holdings Ltd, SF Express, Sequoia Capital, dan OPPO. Di samping itu, kehadiran J&T di China terus berkembang, dengan lebih dari setengah dari total pendapatan perusahaan senilai $7,3 miliar pada tahun 2022 berasal dari bisnis di negara tersebut, mengungguli wilayah Asia Tenggara sebagai pasar terbesar.

 

Meskipun ekspansi J&T di daratan China menarik, beberapa pihak seperti Wang Ting, seorang analis di Essence Securities, menunjukkan bahwa strategi biaya rendah yang mereka terapkan mungkin sulit untuk dipertahankan dalam jangka menengah dan panjang.

 

Menurut prospektus perusahaan, J&T mencatatkan kerugian yang disesuaikan sebesar $1,5 miliar pada tahun sebelumnya dan hanya mencatatkan keuntungan di Asia Tenggara. Perusahaan juga memperluas operasinya ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Meksiko, Brasil, dan Mesir pada tahun 2022, sehingga total negara yang dijangkau oleh J&T Express mencapai 13 negara. Pada tahun sebelumnya, perusahaan ini juga menunjuk bintang sepak bola Lionel Messi sebagai duta merek mereka.

 

Meskipun IPO J&T Global Express menjadi yang terbesar kedua di Hong Kong pada tahun ini, masih ada beberapa isu yang menggelayuti, termasuk potensi pelanggaran regulasi di Indonesia. Hal ini terkait dengan penggunaan perjanjian pengaturan kontrak dengan perusahaan induk di Indonesia dan afiliasinya, yang memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan sepenuhnya entitas bisnisnya di Indonesia melalui perwakilan. Di sisi lain, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal membatasi kepemilikan saham asing di industri jasa kurir hingga maksimal 49%.

Sumber: katadata.co.id

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.