Pertamina Ungkap Potensi Minyak di Bekasi Luar Biasa

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 08 February 2024 Waktu baca 5 menit

DIGIVESTASI - Baru-baru ini, penemuan sumur minyak dan gas alam (migas) di Bekasi menghebohkan masyarakat. Rupanya, sumur ini diperkirakan menyimpan cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar.  Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram J Panguriseng mengatakan, pihaknya akan mempercepat proses bisnis selanjutnya menyusul ditemukannya sumur migas di Bekasi. 

 

"Kami akan upayakan percepatan proses bisnis berikutnya. Kami sedang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan langsung ke PSE (penetapan status eksplorasi) atau menambah sumur lain. Itu sedang kami pertimbangkan," ujarnya di sela-sela media subholding hulu Lombok. kumpul pada Rabu (6 Februari 2024). 

 

Dia mengatakan sumur kedua dijadwalkan pada akhir tahun. Dia berharap dapat memulai produksi dalam waktu tiga tahun. 
“Kalau bisa mengejar ketertinggalan tahun ini, kami perkirakan sumur kedua bisa langsung masuk ke PSE pada akhir tahun. Kami perkirakan POD bisa berproduksi dalam waktu tiga tahun,” ujarnya. 

 

Ia mengatakan wilayah tersebut memiliki potensi migas hingga 43 juta barel setara minyak. "Ini migas. Menurut saya ini setara dengan 43 juta barel setara minyak, jadi ini besar." “Minyak mendominasi,” katanya. “43 juta keping bisa dicapai, atau bisa diproduksi, tapi produktivitasnya akan lebih baik kalau teknologi pengangkatannya lebih baik. Bisa lebih besar lagi karena lebih banyak yang ada di tempat,” katanya. 

 

Selain eksplorasi migas di dalam negeri, PHE juga mempertimbangkan akuisisi beberapa blok di luar negeri. Setelah mengakuisisi blok migas di Petronas  dan Malaysia, perseroan mempertimbangkan pasar tambahan di  Amerika Selatan dan Afrika. 

 

“Secara internasional, kami juga bekerja sama dengan ENI dan Petronas  untuk mengevaluasi beberapa blok di Afrika dan Amerika Selatan. Evaluasi sedang berlangsung. Kami berharap menemukan kandidat yang memenuhi kriteria untuk mengejar ikan besar, katanya. 

 

Mereka melakukan penilaian. Partainya kemudian memutuskan untuk mengambil alih blok tersebut. Skemanya  bermacam-macam, ada yang mengambil kepemilikan atau kepemilikan saham (PI) dan masuk ke blok yang sudah ada, ada pula yang masuk ke blok baru. 

 

“Ada akuisisi yang sudah  blok eksisting, tapi PI-nya kita bawa ke sana. “Misalnya kita punya Malaysia, dan kita sedang memasuki blok-blok baru bersama mitra-mitra kita,” tuturnya.

Sumber: detik.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.