Ramai Beli Emas Saat Dunia Tak Pasti, Tapi Apa Risiko di Baliknya?

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 16 April 2025 Waktu baca 5 menit

Foto: Koleksi emas di Butik Emas Logam Mulia Antam Denpasar, Jumat (11/4/2025). (Fabiola Dianira/detikBali)

Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Harga emas global mencatatkan rekor baru, diperdagangkan pada level $3.227,51 per troy ons pada 11 April 2025. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, yang sebagian besar disebabkan oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang mengguncang pasar keuangan. Dalam menghadapi gejolak ini, investor berbondong-bondong beralih ke emas sebagai aset lindung nilai, memicu fenomena "Fear of Missing Out" (FOMO) dalam investasi logam mulia.

 

Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

Mengutip laporan MarketWatch, harga emas telah meningkat sekitar 22% sepanjang tahun 2025 dan baru-baru ini menembus rekor baru di angka $3.244,60 per ons. Aakash Doshi, Kepala Strategi Global di State Street Global Advisors, memproyeksikan bahwa harga emas bisa mencapai $3.400 sebelum akhir tahun, dengan probabilitas sekitar 40% berdasarkan kondisi pasar saat ini. Beberapa faktor yang mendasari prediksi ini mencakup ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif Trump, potensi pelemahan ketergantungan global terhadap dolar AS, risiko resesi atau stagflasi, permintaan terhadap emas sebagai instrumen lindung nilai, serta peran emas dalam strategi diversifikasi portofolio yang berbasis likuiditas. (MarketWatch)

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa kebijakan perdagangan Trump telah menimbulkan kekacauan di pasar global, menjadikan emas sebagai pilihan utama untuk lindung nilai. Harga emas tercatat meningkat 28% sejak posisi terendah pada November 2024, mencapai titik tertinggi di $3.245,28 per ons pada 11 April 2025. Penerapan tarif tinggi—bahkan hingga 145% terhadap China—telah memicu penurunan nilai saham, obligasi, dan komoditas, sehingga membuat investor meragukan kredibilitas Treasury AS dan dolar sebagai aset aman. Kenaikan harga emas mencerminkan kecemasan tersebut, dengan lonjakan permintaan dari investor global, pembelian oleh bank sentral, serta pembelian dari konsumen di Tiongkok. (MarketWatch + Reuters)

Risiko di Balik FOMO dalam Investasi Emas
Meskipun emas sering dianggap sebagai aset aman, fenomena FOMO membawa potensi risiko tersendiri bagi investor. Liputan6 mencatat bahwa penyimpanan emas fisik di rumah meningkatkan risiko pencurian. Di sisi lain, emas digital memang menawarkan kemudahan dalam hal penyimpanan, namun tetap menimbulkan biaya tambahan apabila investor ingin mencetaknya menjadi emas fisik.

Selain itu, mengutik laporan dari Okezone, yang dalam laporannya memperingatkan bahwa membeli emas di puncak harga sangat berisiko. Jika tren kenaikan tidak berlanjut dan pasar terkoreksi, investor berisiko mengalami kerugian akibat selisih harga beli dan harga jual, terutama dalam jangka pendek setelah pembelian. 

 

Analisis Komprehensif: Indikator Pendukung dan Risiko

Beberapa indikator yang memperkuat pandangan bahwa fenomena FOMO dalam investasi emas perlu disikapi dengan hati-hati antara lain:

  • Volatilitas Harga Emas
    Kenaikan yang cepat dapat diikuti oleh penurunan tajam jika sentimen pasar berubah.

     

  • Keterbatasan Akses dan Penyimpanan
    Emas fisik membutuhkan sistem penyimpanan yang aman, sedangkan emas digital menimbulkan biaya konversi saat dicetak menjadi bentuk fisik. 

     

  • Keterlambatan Aksi Investor Ritel
    Investor individu sering kali masuk pasar saat harga telah tinggi, berisiko mengalami kerugian saat harga terkoreksi.

     

  • Minimnya Diversifikasi Portofolio
    Konsentrasi berlebihan pada emas dapat meningkatkan risiko investasi secara keseluruhan karena kurangnya diversifikasi.

 


Fenomena FOMO dalam investasi emas mencerminkan respons alami terhadap ketidakpastian ekonomi global. Namun, investor perlu bersikap cermat dan menyadari potensi risiko yang menyertai, termasuk fluktuasi harga, biaya penyimpanan, dan kerugian dari pembelian saat harga tinggi. Pendekatan investasi yang seimbang dan pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar emas akan menjadi kunci untuk mengelola risiko dan memaksimalkan peluang keuntungan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

 

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.