
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 05 August 2025 Waktu baca 5 menit
Trump Ancam India dengan Tarif 25% dan Denda Tambahan atas Pembelian Minyak Rusia
Donald Trump, mengumumkan rencana pemberlakuan tarif sebesar 25% serta potensi denda tambahan terhadap India jika negara tersebut tetap melanjutkan impor minyak dari Rusia. Kebijakan ini mulai efektif diberlakukan per 1 Agustus 2025 sebagai bagian dari strategi tekanan ekonomi dalam konteks persaingan dagang dan ketegangan geopolitik global.
Tekanan Tarif dan Ancaman Sanksi Tambahan
Dalam pernyataan resminya pada 30 Juli 2025, Trump menegaskan bahwa seluruh barang impor dari India akan dikenai tarif sebesar 25%. Selain itu, ia mengancam akan menjatuhkan sanksi khusus terhadap transaksi energi dan pembelian peralatan militer India yang bersumber dari Rusia. Menurut sejumlah penasihat senior Gedung Putih, langkah ini dimaksudkan untuk mengubah dinamika negosiasi perdagangan bilateral antara Washington dan New Delhi. Pernyataan Trump juga memperluas cakupan ancaman, menyebut kemungkinan tarif hingga 100% terhadap negara-negara yang terus membeli minyak dari Rusia—termasuk India dan China—apabila konflik di Ukraina tidak segera berakhir.
India Tetap Komitmen Impor Minyak dari Rusia
Meski dihadapkan pada tekanan diplomatik dan ancaman ekonomi dari Washington, India menyatakan akan tetap melanjutkan impor minyak dari Rusia. Dalam konferensi pers resmi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa hubungan strategis India-Rusia bersifat “stabil dan terbukti kokoh selama waktu.” Pemerintah India mengacu pada kontrak jangka panjang dan pertimbangan ketersediaan energi global sebagai dasar keputusan.
Data perdagangan menunjukkan peningkatan signifikan impor minyak Rusia oleh India: dari 68.000 barel per hari pada Januari 2022 menjadi puncak 2,15 juta barel per hari pada Mei 2023. Angka ini mencakup sekitar 35% hingga 40% dari total kebutuhan impor minyak India dikutip dari laporan AP News.
Dampak Potensial Terhadap Ekonomi India
Analis memperkirakan bahwa jika India terpaksa menghentikan impor minyak Rusia dan mengalihkan pasokan ke negara lain, biaya tambahan yang harus ditanggung bisa mencapai US$9–11 miliar. Kenaikan ini diperkirakan akan memicu tekanan inflasi, mempersempit margin keuntungan sektor industri, dan memperbesar defisit perdagangan. Sementara itu, harga minyak global tetap berada dalam kisaran US$69–72 per barel. Meski demikian, pernyataan Trump telah memunculkan kekhawatiran baru di pasar terkait potensi ketegangan geopolitik yang lebih besar.
Menjaga Keseimbangan Global
Meski belum ada perintah resmi terkait hal tersebut dari pemerintah India untuk menghentikan transaksi pembelian minyak Rusia, keputusan tetap diserahkan kepada entitas komersial. Otoritas India menyatakan bahwa tidak ada kebijakan administratif baru terkait penghentian impor secara paksa.
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan bahwa India akan tetap menjaga hubungan energi strategis dengan Rusia sambil menjalankan kebijakan luar negeri yang seimbang. Ia menegaskan bahwa keputusan energi nasional tidak akan tunduk pada tekanan eksternal, termasuk dari Amerika Serikat.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.