
Crypto News
Platform Pemesanan Perjalanan Berbasis Kripto Resmi Gabung Program Chainlink Build di Solana
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 20 February 2025 Waktu baca 5 menit
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa jika Tesla memutuskan untuk membangun pabrik di India guna menghindari tarif negara tersebut, maka langkah itu akan dianggap "tidak adil" bagi AS.
Pernyataan ini disampaikan Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang disiarkan pada Selasa (18/2/2025).
Melansir Reuters, Trump mengkritik tingginya tarif impor India terhadap kendaraan saat kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, ke AS pekan lalu. Namun, ia tetap sepakat untuk bekerja sama dalam merancang kesepakatan perdagangan awal guna menyelesaikan kebuntuan tarif antara kedua negara.
CEO Tesla, Elon Musk, sebelumnya telah berulang kali mengkritik India karena menerapkan tarif impor hingga 100% terhadap kendaraan listrik, yang bertujuan melindungi produsen mobil lokal seperti Tata Motors di pasar otomotif terbesar ketiga di dunia.
Trump menilai kebijakan ini membuat Tesla hampir tidak mungkin menjual mobil di India.
"Setiap negara di dunia memanfaatkan kita dengan tarif mereka… Hampir mustahil menjual mobil di India," ujar Trump.
Pada Maret 2025, pemerintah India mengumumkan kebijakan baru yang menurunkan pajak impor kendaraan listrik hingga 15%, asalkan produsen mobil menginvestasikan minimal US$500 juta dan membangun fasilitas produksi di negara tersebut.
Menurut laporan Reuters, Tesla telah memilih lokasi untuk dua showroom baru di New Delhi dan Mumbai serta memasang iklan lowongan kerja untuk 13 posisi manajerial. Saat ini, Tesla belum memiliki fasilitas produksi di India.
Menanggapi hal ini, Trump kembali menegaskan bahwa keputusan Tesla membangun pabrik di India akan menjadi keuntungan bagi negara itu, tetapi merugikan AS.
"Sekarang, jika ia (Musk) membangun pabrik di India, itu sah-sah saja, tetapi itu sangat tidak adil bagi kita," tegas Trump dalam wawancara tersebut.
Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri India belum memberikan tanggapan terkait pernyataan Trump.
Sementara itu, rencana Trump untuk menerapkan tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan pajak tinggi pada AS telah meningkatkan risiko perang dagang global, termasuk dengan sekutu Amerika sendiri.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: kontan.co.id
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.