Awas! Perang AS - China Mengancam Dekat RI, Trump Siapkan Jet Rp23 Triliun Lawan Xi!

Berita Terkini - Diposting pada 08 October 2025 Waktu baca 5 menit

Pentagon akhirnya memberikan persetujuan untuk kelanjutan program pengadaan jet tempur siluman generasi terbaru untuk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), yang dikenal dengan nama F/A-XX. Mengutip Reuters pada Rabu (8/10/2025), keputusan ini diumumkan setelah mengalami beberapa bulan penundaan dan dianggap sebagai langkah strategis Washington untuk memperkuat kekuatan tempur di tengah ekspansi militer China di kawasan Pasifik.

“China memiliki ambisi besar dalam pengembangan prototipe pesawat generasi keenam serta telah menurunkan pesawat tempur dan pembom generasi kelima. Oleh karena itu, keputusan ini dianggap sebagai langkah penting untuk menyeimbangkan perkembangan tersebut,” kata Roman Schweizer, analis di TD Cowen.

 

Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, memutuskan melanjutkan kompetisi pertahanan guna menentukan perusahaan yang akan merancang dan membangun F/A-XX. Dua perusahaan pertahanan besar, Boeing Co dan Northrop Grumman Corp, kini bersaing memperebutkan kontrak bernilai miliaran dolar.

 

Jet F/A-XX akan menggantikan F/A-18E/F Super Hornet, yang telah digunakan sejak 1990-an. Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, Angkatan Laut AS bisa segera mengumumkan pemenang kontrak secepat minggu ini. Namun, sejumlah hambatan teknis dan birokrasi pada tahap akhir masih berpotensi menunda keputusan final, sebagaimana pernah terjadi sebelumnya. Pentagon dan Angkatan Laut tidak memberikan komentar resmi terkait hal ini.

 

Program F/A-XX dirancang dengan kapabilitas siluman canggih, jangkauan dan daya tahan lebih besar, serta integrasi dengan pesawat nirawak dan sistem pertahanan udara kapal induk. Jet ini dipandang krusial untuk memastikan Angkatan Laut tetap memiliki kekuatan udara modern di dek kapal induk pada era 2030-an dan seterusnya.

 

Meski demikian, perjalanan proyek ini tidak sepenuhnya mulus. Perselisihan antara Pentagon dan Kongres terkait pendanaan sempat memperlambat kemajuan program. Sebelumnya, Pentagon hanya meminta US$74 juta (sekitar Rp1,23 triliun) untuk menjaga proyek tetap hidup pada tahap pengembangan minimal.

 

Beberapa pejabat bahkan menyarankan penundaan hingga tiga tahun karena kekhawatiran terkait kapasitas teknik dan rantai pasokan. Kongres akhirnya turun tangan dengan mengalokasikan US$750 juta (Rp12,49 triliun) dalam undang-undang anggaran baru, ditambah US$1,4 miliar (Rp23,31 triliun) untuk tahun fiskal 2026 guna mempercepat pengembangan F/A-XX. Meski begitu, jumlah pasti jet yang akan dibangun, nilai total kontrak, dan durasi proyek masih dirahasiakan.

 

Selain itu, Angkatan Laut AS tetap berencana membeli lebih dari 270 unit jet F-35C buatan Lockheed Martin untuk armada kapal induknya. Lockheed sempat ikut dalam kompetisi F/A-XX namun dikeluarkan dari seleksi awal tahun ini. Jet pertama F/A-XX diperkirakan akan mulai beroperasi pada era 2030-an, sementara Super Hornet akan tetap digunakan hingga 2040-an.

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.