
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Edukasi - Diposting pada 22 August 2025 Waktu baca 5 menit
Investor legendaris Warren Buffett pernah membagikan saran sederhana untuk para investor pemula melalui pendekatan yang dikenal sebagai strategi 90/10. Jadi, bagaimana sebenarnya cara kerja strategi tersebut?
Menurut laporan Investing.com, Buffett menyarankan agar 90% dana ditempatkan pada reksa dana indeks S&P 500 dengan biaya rendah, sementara 10% sisanya diinvestasikan pada obligasi pemerintah jangka pendek.
Pendekatan ini pertama kali ia jelaskan dalam surat tahun 2013 kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway Inc. (BRK.A). Terinspirasi dari gurunya, Benjamin Graham, Buffett menekankan bahwa berinvestasi pada dasarnya sama dengan membeli "potongan kecil dari sebuah bisnis," meski tidak semua orang mampu menganalisis perusahaan sedetail itu.
Ia menjelaskan bahwa kabar baiknya, investor biasa tidak perlu memiliki keahlian analisis yang mendalam untuk dapat meraih kesuksesan. Buffett juga menegaskan bahwa secara keseluruhan, bisnis-bisnis di Amerika Serikat telah menunjukkan kinerja luar biasa dan kemungkinan besar akan terus berkembang, meskipun melalui siklus naik-turun yang sulit diprediksi.
Buffett menambahkan bahwa para investor tidak perlu mengandalkan manajer aset dengan biaya tinggi. Menurutnya, sebagian besar manajer investasi tidak mampu mengungguli kinerja S&P 500 secara konsisten.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar para investor tidak tergoda membeli saham individual atau terbawa euforia saat pasar sedang bullish. Buffett bahkan mengutip pengamatan mendiang Barton Biggs yang menyebutkan bahwa “pasar bullish terasa paling menyenangkan tepat sebelum berakhir.”
Dalam surat yang sama, Buffett mengungkap bahwa wasiat pribadinya juga menyertakan strategi 90/10 untuk aset yang akan diwariskan kepada istrinya. Saham Berkshire Hathaway miliknya akan disumbangkan kepada yayasan, sementara sisa kasnya akan ditempatkan sesuai pendekatan investasi sederhana tersebut.
Buffett percaya bahwa strategi ini mampu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan cara investasi tradisional yang melibatkan manajer dengan biaya mahal. Ia meyakini baik dana pensiun, institusi, maupun investor individu akan kesulitan menandingi efektivitas strategi yang sederhana dan hemat biaya ini.
Strategi 90/10 sendiri terdiri dari dua elemen kunci: 90% dana dialokasikan pada reksa dana indeks S&P 500 dan 10% lainnya ditempatkan pada obligasi pemerintah jangka pendek seperti Treasury Bills.
Tujuannya adalah mengoptimalkan pertumbuhan jangka panjang melalui investasi di pasar saham, sekaligus menjaga likuiditas dan mengurangi risiko saat terjadi gejolak pasar. Selain itu, strategi ini juga mampu menekan biaya manajemen yang dapat menggerus keuntungan.
Keunggulan strategi 90/10 meliputi potensi imbal hasil jangka panjang, tingkat risiko yang terkendali, serta biaya investasi yang rendah. Investor juga tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengatur portofolio karena hanya perlu melakukan penyesuaian berkala tanpa harus terus mencari instrumen baru.
Selain itu, pendekatan ini dapat mengurangi tekanan emosional yang sering dialami investor pemula ketika menghadapi fluktuasi pasar. Diversifikasi melalui indeks S&P 500 yang luas ditambah cadangan obligasi dipercaya cukup untuk menjaga ketenangan sekaligus mendukung pertumbuhan portofolio.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.