Deal Dagang AS-Vietnam Dinanti, Bursa Asia Naik-Turun Hari Ini!

Investasi Digital - Diposting pada 04 July 2025 Waktu baca 5 menit

illustrasi

Pergerakan pasar Asia-Pasifik pada hari Kamis, 3 Juli 2025, menunjukkan performa yang beragam. Hal ini terjadi karena para pelaku pasar tengah menantikan detail lebih lanjut dari kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Vietnam yang baru saja diumumkan oleh Presiden Donald Trump.

 

Di Jepang, indeks Nikkei 225 mengalami penurunan sebesar 0,15%, sedangkan indeks Topix juga terkoreksi sebesar 0,21%. Sebaliknya, di Korea Selatan, indeks Kospi mencatat kenaikan 0,77%, dan indeks Kosdaq—yang menyoroti saham-saham dengan kapitalisasi kecil—turut menguat sebesar 0,5%.

 

Sementara itu, indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, naik tipis sebesar 0,13%. Untuk pasar Hong Kong, kontrak berjangka indeks Hang Seng diperdagangkan pada level 24.174, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di posisi 24.221,41.

 

Beralih ke pasar global, indeks saham berjangka Amerika Serikat menunjukkan pergerakan yang relatif stabil menjelang perilisan laporan ketenagakerjaan bulan Juni, yang menjadi perhatian utama investor. Futures indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 terlihat mengalami sedikit kenaikan, sedangkan kontrak berjangka Dow Jones menguat sebesar 21 poin atau kurang dari 0,1%.

 

Pada sesi perdagangan sebelumnya, tiga indeks utama di Wall Street ditutup dengan pergerakan yang bervariasi. Indeks S&P 500 sempat menyentuh titik tertinggi sepanjang masa secara intraday, dan menutup perdagangan di rekor tertinggi baru.

 

Indeks Nasdaq Composite naik 0,94% dan berakhir di rekor tertinggi pada level 20.393,13. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average sedikit melemah sebesar 10,52 poin atau sekitar 0,02% ke angka 44.484,42.

 

Dikutip dari CNBC.com, Trump menyampaikan bahwa Amerika Serikat akan menerapkan tarif impor sebesar 20% terhadap produk dari Vietnam. Sebagai timbal balik, Vietnam akan membebaskan tarif alias 0% untuk barang-barang yang berasal dari Amerika Serikat.

 

Kebijakan ini diumumkan menjelang berakhirnya periode tenggang 90 hari dalam kebijakan tarif sebelumnya yang ditetapkan oleh Trump. Ketidakjelasan mengenai arah kebijakan dagang ini turut memberi tekanan terhadap sentimen investor di kawasan Asia-Pasifik.

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.